Peristiwa & Hukum

Polda Kalsel Selidiki Raibnya Duit Nasabah BRI di Rekening Rp1,5 M

Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah sibuk menyelidiki raibnya duit Rp1,5 miliar milik nasabah Bank BRI bernama H Muhammad.

Featured-Image
Suhasto pun khawatir kalau H Muhammad telah menjadi korban pembobolan rekening berkedok pengiriman file aplikasi (APK) yang saat ini tengah marak terjadi. Foto: Dok Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN - Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah sibuk menyelidiki raibnya duit Rp1,5 miliar milik nasabah Bank BRI bernama H Muhammad.

Sederet saksi pun diperiksa guna diminta keterangan dalam kasus ini. Tak hanya pelapor, polisi juga turut memeriksa pihak BRI.

"Kami lagi selidiki. Baru beberapa orang (diperiksa). Pelapor, juga termasuk dari pihak bank," ujar Direktur Reskrimsus, Kombes Pol Suhasto, Senin (11/9).

Suhasto bilang, penyidik masih menelusuri bagaimana hingga duit sebanyak itu bisa tiba-tiba raib dari rekening tanpa diketahui si pemilik.

"Dalam waktu sesaat hilang Rp1,5 miliar. Katanya seperti itu. Kami masih pelajari bagaimana perpindahan uang itu," jelasnya.

Suhasto pun khawatir kalau H Muhammad telah menjadi korban pembobolan rekening berkedok pengiriman file aplikasi (APK) yang saat ini tengah marak terjadi.

"Yang kami khawatirkan ini, kalau ada aplikasi-aplikasi yang sudah disampaikan. Tiba-tiba dia (korban) klik APK itu. Tapi kami belum bisa buktikan dan faktakan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang pengusaha di Martapura, Banjar, kehilangan duit yang tersimpan dalam rekening BRI. Jumlah yang raib tidak tanggung-tanggung, karena mencapai Rp1,5 miliar.

Korban bernama H Muhammad. Adapun kejadian tersebut baru diketahui 3 September 2023 lalu, ketika yang bersangkutan akan melakukan transaksi.

"Baru ketahuan ketika saya akan melakukan transaksi. Dinyatakan transaksi saya  sudah mencapai limit, sehingga tidak bisa dilakukan lagi," ungkap Muhammad kepada bakabar.com, Minggu (10/9) sore.

Tentu saja Muhammad merasakan janggal, karena tak pernah melakukan transaksi dalam beberapa hari sebelumnya. Selanjutnya pria berusia 40 tahun ini mengecek daftar mutasi melalui aplikasi mobile banking.

"Saya terkejut karena melihat 42 transaksi ke rekening tidak dikenal sejak pukul 03.00 hingga 08.00. Nominal yang ditransfer mulai Rp5 juta sampai Rp200 juta," papar Muhammad.

Tanpa pikir panjang, Muhammad langsung menelepon call center BRI dan meminta agar nomor rekening dimaksud diblokir sementara guna mengamankan sisa uang dalam rekening.

Muhammad meyakini rekening tersebut telah dibobol. Penyebabnya tidak muncul notifikasi melalui SMS banking ataupun email, ketika transaksi terjadi.

"Saya tidak mendapat notifikasi sama sekali. Makanya baru malam hari saya mengetahui, itu pun ketika akan melakukan transaksi," jelas Muhammad.

"Kemudian limit transaksi saya sebesar Rp500 juta. Namun transaksi tidak dikenal ini malah bernilai tiga kali lipat dari limit," sambungnya.

Muhammad sempat berkonsultasi dengan teman bahwa apabila rekening dibobol hacker, aplikasi mobile banking tidak dapat diakses. "Faktanya tidak demikian, karena saya tetap bisa mengakses mobile banking," tukasnya.

Selanjutnya Muhammad melaporkan kejadian tersebut ke Kantor BRI Prioritas di Banjarmasin, Senin (4/9) pagi, dengan maksud meminta pertanggung jawaban.  Pun BRI berjanji melakukan investigasi internal sebagai respons laporan Muhammad.

"Pak Darda sebagai Kepala BRI Prioritas Banjarmasin yang langsung menemui saya. Beliau mengatakan akan mengonfirmasi dulu ke BRI di Jakarta," cerita Muhammad.

Kemudian Muhammad mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Kalimantan Selatan untuk membuat laporan, sebelum kemudian diarahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus).

"Ketika membuat laporan di Reskrimsus, saya ditemui Kompol Rahmad Fadillah. Saya pun menceritakan kronologi lengkap dari awal sampai akhir," jelas Muhammad.

Berselang sehari usai melapor, Muhammad dikabari akan dipanggil ke Polda Kalsel  lagi untuk keperluan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam beberapa hari kedepan. "Namun sampai sekarang saya tidak dikabari lagi," tukasnya.

Muhammad sendiri berharap BRI bertanggung jawab atas transaksi misterius tersebut, sembari meminta Kapolda Irjen Pol Andi Rian Djajadi memberi atensi kepada jajaran untuk mengungkap kasus ini.

"Tentu saja saya merasa sangat rugi atas kejadian tersebut. Untuk orang dengan tingkat ekonomi masih menengah, jumlah uang yang hilang sangat banyak," tandas Muhammad.

Baca Juga: Rekening BRI Dibobol, Duit Rp1,5 Miliar Milik Pengusaha di Martapura Banjar Raib

Editor


Komentar
Banner
Banner