Kalsel

Pol PP Mengamuk, Wali Kota Banjarmasin Turun Tangan

apahabar.com, BANJARMASIN – Wali Kota Ibnu Sina kaget. Puluhan Polisi Pamong Praja (Pol PP) bertindak agresif…

Featured-Image
Wali Kota Ibnu Sina kaget. Puluhan Polisi Pamong Praja (Pol PP) bertindak agresif di Kantor BKD Banjarmasin, Selasa pagi. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Wali Kota Ibnu Sina kaget. Puluhan Polisi Pamong Praja (Pol PP) bertindak agresif di Kantor BKD Banjarmasin.

Kedua SKPD itu berselisih paham terkait penyesuaian tunjangan kinerja alias tukin.

Mendengar kabar itu, Ibnu Sina langsung turun tangan. Mencegah konflik meluas, dia beranjak dari ruang rapat menuju kantor Badan Kepegawaian Daerah di lantai 3 Balai Kota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata.

“Sempat kaget kita, tahunya dari ajudan juga. Biasa kan Satpol PP mengamankan demo dan ini malah mereka yang aksi,” ujarnya.

Puluhan Pol PP tidak terima macetnya penyesuaian Tukin. Mereka minta Tukin dinaikan. Atau paling tidak sejajar dengan petugas kelurahan.

Menanggapi itu, Ibnu rupanya sudah memberikan usulan. Namun prosesnya dilanjutkan di BKD. Praktis, semua pengeluaran Tukin sekarang menunggu Surat Keputusan (SK).

“Kami coba komunikasi antara dua pimpinan itu agar tuntutan mereka diperhatikan dan semoga diselesaikan,” pungkasnya.

Angka Tukin, lanjut Ibnu di beberapa SKPD memang meningkat. Namun dirinya belum mengecek secara pasti besaran angka untuk Satpol PP.

Baca Juga: Pol PP Ngamuk, Pegawai BKD Banjarmasin Kocar-Kacir

Baca Juga: Gara-Gara Tukin, Pol PP Obrak-abrik BKD Banjarmasin

Ada dua komponen penting penerima Tukin bisa mendapatkan angka lebih besar dari biasanya. Yakni, harga dan kelas jabatan mereka sendiri.

“Kadang kadang ini yang menentukan, kalau mereka ada jabatan dapat nilai lebih,” pungkasnya.

Dari unjuk rasa puluhan Pol PP, beberapa personel meminta Ibnu mencopot Syafri Azmi sebagai kepala BKD Banjarmasin.

Ibnu sendiri bergeming. Sebab, pencopotan tidak bisa main begitu saja. Wajib mengantongi izin Komisi ASN.

“Apalagi mencopot jabatan atau menggantikan dengan yang lain,” tuturnya.

Salah satu petugas Satpol PP Banjarmasin bilang potongan Tukin sekarang jauh beda dari dua tahun lalu. Petugas merasa ‘dianiaya’ kebijakan baru ini.

Padahal ketika masih memakai regulasi dulu, satu petugas hampir mendapatkan upah mencapai Rp6 sampai 8 juta per bulan. Itu didapat dari gaji PNS hingga Tukin. Namun sekarang dipotong hampir 50 persen.

“Kita siang malam dan hari libur tetap bekerja tapi sekarang kami mendapatkan upah hanya Rp3 juta. Sudah setahun kami menahannya, dan sekarang puncak dengan unjuk rasa,” ucapnya.

Ratusan personel Polisi Pamong Praja (PP) Banjarmasin menggeruduk kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Selasa (18/2) pagi.

Sebelum ke sana, ratusan personel tersebut berkumpul di kantor Satpol PP Jalan KS Tubun. Menumpangi sejumlah truk, mereka menuju kantor BKD lantai tiga di Balai Kota Jalan RE Martadinata.

Mereka lalu menempelkan sejumlah spanduk berisikan aspirasi terkait Tukin. Belasan ASN di BKD pun kebingungan melihat kedatangan puluhan personel Pol PP berpakaian dinas lapangan. Mereka memilih berlarian keluar ruangan.

Baca Juga: Mengamuk, Kepala BKD Banjarmasin Ancam Pidanakan Pol PP

Baca Juga: Duduki Kantor BKD Banjarmasin, Pol PP: Akan Kami Biarkan PKL Berkeliaran

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner