bakabar.com, BANJARMASIN – Penjabat Gubernur Kalsel, Dr Safrizal mengatakan pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalsel tahun 2020 lesu, karena target pendapatan tak tercapai.
“Pandemi Covid-19 berdampak pada PAD Kalsel 2020,” kata Safrizal saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2020 saat sidang paripurna istimewa, Senin (29/3).
Safrizal melaporkan secara umum pendapatan daerah ditetapkan Rp6,720 triliun lebih, terealisasi Rp6,309 triliun lebih atau 93,89 persen.
Lebih rinci dari Rp3,124 triliun, PAD Kalsel hanya tercapai Rp 2,860 triliun, atau sekitar 91,55 persen.
Selain itu, ujar Safrizal, target lain-lain pendapatan yang sah Rp98,694 miliar lebih terealisasi Rp84,747 miliar lebih atau 85,87 persen.
Sementara anggaran belanja langsung sebagai sebab akibat pandemi Covid-19 juga mengalami perubahan atau refocusing, semula Rp3,601 triliun lebih berubah menjadi Rp2,877 triliun lebih.
Dalam rapat paripurna tersebut juga penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD Kalsel oleh Wakil Ketua Hj Mariana SAB MM sebagai bahan masukkan buat penyusunan Rencana Pembangunan Jaka Menengah Daerah (RPJMD) provinsi tersebut tahun 2021 – 2025.
Pada rapat paripurna itu pula hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kalsel antara lain Kapolda serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) provinsi setempat.