Pemprov Kalsel

Pj Gubernur Kalsel Dukung Pengelolaan KRB Jadi Pusat Pengembangan Tanaman

apahabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalsel terus meningkatkan pengelolaan Kebun Raya Banua (KRB) menjadi salah satu pusat…

Featured-Image
Kebun Raya Banua milik Pemprov Kalsel. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalsel terus meningkatkan pengelolaan Kebun Raya Banua (KRB) menjadi salah satu pusat pengembangan tanaman dan sekaligus sebagai lokasi wisata yang menarik.

“Kita kembangkan juga tempat ini menjadi pusat studi keanekaragaman hayati yang sangat menarik. Di pulau Jawa sudah ada, yakni Kebun Raya Bogor. Kita harus punya juga yang hebat di Kalimantan,” ujar Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, Minggu (30/5).

Agar diminati wisatawan, kata Safrizal, secara perlahan pemerintah bakal mengembangkan infrastruktur pendukung di KRB.

“Aspek bisnisnya juga dihidupkan. Misalnya ada pembibitan yang bisa dijual,” singkat dia.

Sebelumnya, Kebun Raya Banua (KRB) kini telah resmi dibuka kembali, setelah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 Banjarbaru.

KRB milik Pemprov Kalsel ini sempat tutup selama satu tahun lebih karena pagebluk Covid-19.

Kepala UPTD KRB, Agung Sriyono mengatakan, kebun yang lokasinya tak jauh dari Setdaprov Kalsel itu dibuka setelah pihaknya mendapatkan izin dari Satgas Penanganan Covid-19 Banjarbaru.

“Kemarin waktu Ramadan sempat dibuka. Namun ditutup lagi. Karena ada arahan Wali Kota Banjarbaru, lalu kami buka lagi,” ujarnya, Minggu (30/5).

Namun, Kebun Raya Banua ini dibuka untuk umum hanya saat hari kerja. Dari Senin hingga Jumat, pukul 08.00 sampai 16.00 Wita. Sedang Sabtu dan Minggu ditutup.

"Ini dikarenakan pandemi Covid-19 di Kalsel, khususnya di Banjarbaru belum melandai. Jadi tidak bisa langsung membuka KRB ini setiap hari," bebernya.

Selain membatasi jadwal kunjungan, Agung bilang, pihaknya juga menjaga protokol kesehatan di area Kebun Raya Banua dengan ketat.

“Apalagi sekolah sudah dibuka kembali nanti, banyak anak yang berkunjung,” imbuhnya.

Dibangun secara bertahap sejak 2013, Kebun Raya Banua kini menjadi lokasi konservasi tanaman, tempat penelitian, penyelidikan, jasa lingkungan dan destinasi wisata.

Mengenai konservasi, kebun raya itu lebih menekankan untuk pelestarian tumbuhan berkhasiat obat dan tumbuhan lainnya, yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan potensi ekonomi.

Selain tumbuhan obat, di kawasan itu juga menjadi lokasi penanaman buah-buahan dan tanaman yang mulai langka. Misalnya, beragam jenis durian Banua serta anggrek endemik Kalimantan.

Saat ini sudah ada banyak jenis tanaman di kebun raya yang terbagi menjadi 12 zona. Mulai dari zona tanaman obat, buah, kayu, tanaman air tawar dan sebagainya. Di samping itu, ada banyak spot menarik untuk berfoto. Seperti, taman labirin, embung dan lain-lain.



Komentar
Banner
Banner