bakabar.com, KANDANGAN - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Endri menghadiri kegiatan event Meratus Geopark Great Culture Carnival di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel), Selasa (20/08).
Event Pemprov Kalsel tersebut mengusung tema 'Ungkapkan Dengan Sasirangan' untuk mengenalkan dan menggaungkan kain sasirangan secara lebih luas di level nasional dan internasional.
Puncak event Meratus Geopark Great Culture Carnival dilakukan pemecahan rekor muri dengan pembentangan kain sasirangan sepanjang 5,7 kilometer dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor diwakili Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalsel Raudatul Jannah mengatakan rekor muri kain sasirangan dapat terselenggara dengan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak.
"Momentum ini menggaungkan rasa cinta dan semangat bersama dalam pelestarian kain sasirangan sebagai warisan tak benda Geopark Meratus Kalsel," katanya.
Sasirangan telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013 lalu sebagai budaya tak benda berupa kain tradisional dari kalsel. Sedangkan tahun 2024 resmi menjadi indikasi geografis Kalsel dan tercatat Kemenkumham sebagai hak kekayaan intelektual.
Ketua Dekranasda Kalsel menjelaskan bahwa pemecahan rekor muri kain sasirangan dengan dibentang sepanjang 5,7 kilometer membentuk kelayangan (layang-layang) dandang yang merupakan permainan tradisional masyarakat Banjar.
Sebanyak 5684 orang meliputi Forkopimda, instansi vertikal, seluruh SKPD Pemprov Kalsel dan 13 kabupaten/kota, perguruan tinggi, pesantren, SMA, SMK, oraganisasi serta komunitas ikut terlibat dalam proses pemecahan rekor.
"Inisiasi rekor muri ini menjadi wadah kita semua dengan langkah yang penuh rasa bangga akan semaraknya warna dan motif sasirangan hasil kreativitas keterampilan dan dedikasi pengrajin di 13 kabupaten dan kota se-Kalsel," ungkapnya.
Pj Bupati HSS Endri mengapresiasi dan bangga atas pencapaian pemecahan rekor muri kain sasirangan yang bertujuan untuk mengenalkan dan menggaungkan kain sasirangan secara lebih luas di tingkat nasional dan internasional.
"Kita harus bangga karena kain sasirangan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan juga telah tercatat sebagai kekayaan intelektual oleh Kemenkumham," imbuhnya.