bakabar.com, BANJARMASIN – Proyek perbaikan jalan Pangeran Hidayatullah Banjarmasin Utara ternyata meninggalkan bekas.
Pipa perusahaan perseroan daerah (Perseroda) PDAM Bandarmasih bocor akibat alat berat.
Humas Perseroda PDAM Bandarmasih, M Nur Wakhid mengatakan kebocoran air terjadi hingga sekarang.
Kondisi ini berdampak terhadap distribusi air bersih di wilayah Sultan Adam dan sekitarnya.
"Akibat pengerjaan drainase," ucap M Nur Wakhid kepada bakabar.com, Selasa (12/4).
Nahasnya, kebocoran pipa terjadi setiap hari selama proses perbaikan jalan Pangeran Hidayatullah.
"Jadi kalau dihitung lebih dari 10 kali bocornya," katanya.
Ironisnya, PDAM Bandarmasih harus menanggulangi kebocoran pipa secara mandiri.
Kontraktor, kata Wakhid, hanya melaporkan adanya kebocoran pipa di daerah itu akibat alat berat.
"Sampai pipa kita habis untuk menanggulangi itu," bebernya.
Buntutnya pelanggan mengalami kerugian seperti penurunan distribusi air bersih dan air keruh.
Terutama yang bermukim di sekitar Sultan Adam Banjarmasin.
"Kalau Sungai Andai tidak terlalu terdampak karena pengerjaan drainasenya sebelah kiri," tegasnya.
Kabid Drainase PUPR Banjarmasin, Chandra mengungkapkan perbaikan bukan tanggung jawabnya.
Mengingat, perbaikan jalan Pangeran Hidayatullah merupakan wewenang PUPR Kalsel.
"Kewenangan penanganan PUPR Kalsel, usulan penanganan memang dari PUPR Banjarmasin," ungkapnya.
Pihaknya mengusulkan perbaikan jalan sepanjang 870 meter sebelah kiri dan kanan.
Dari jembatan Benua Anyar hingga Surgi Mufti.
"Usulan DED dari PUPR Banjarmasin sekitar Rp3,5 miliar,” jelasnya.
Perbaikan diusulkan karena ruas jalan tersebut memerlukan drainase untuk pembuangan air.
"Outlet-nya ke sungai Surgi Mufti," pungkasnya.