Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 Batal, PHRI: Kesempatan Industri Hotel untuk Pulih Lenyap

PHRI mengungkapkan hilangnya kesempatan emas dari industri perhotalan, imbas dari batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Featured-Image
Alila Hotel Solo sempat disambangi FIFA. Foto : apahabar.com/Fernando

bakabar.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan hilangnya kesempatan emas dari industri perhotalan, imbas dari batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran tidak menampik jika kinerja industri perhotelan dalam negeri saat ini belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19. Terbukti dari tingkat okupansi hunian yang belum optimal.

“Kalau bicara okupansi oke lah sudah ada tanda pemulihan, tapi dari sisi pendapatan bisa dikatakan masih berjuang ke arah sana,” ujarnya kepada bakabar.com, Sabtu (8/4).

Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia seharusnya menjadi momentum terbaik bagi industri hotel atau pariwisata dalam negeri untuk rebound ke arah pemulihan. Namun akibat pembatalan tersebut banyak pengusaha pada sektor pariwisata terpaksa harus kembali mencari stategi lain untuk memperbaiki kinerja bisnisnya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, UMKM: 700 Ribu Produk Kami Harus Diapakan?

“Kalau penyelenggaraannya tetap dijadikan, harapan bagi pelaku usaha di semua sektor tentunya terjadinya lonjakan yang cukup besar,” ujar Maulana.

Lonjakan itu terutama akan dirasakan oleh sektor pariwisata dan industri makanan, termasuk UMKM maupun pengusaha besar. Jika tidak dibatalkan, lonjakan pendapatan akan berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia secara makro.

Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia dilakukan pada enam kota terpilih. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak berdampak pada perekonomian di daerah lain.

“Setiap pengunjung tentu akan memanfaatkan waktunya bukan hanya untuk menyaksikan Piala Dunia secara langsung, tapi juga untuk mengenal banyak tempat di Indonesia,” ucap Maulana.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, Indef: Indonesia Kehilangan Rp3,36 Triliun

Sehingga momentum itu menjadi kesempatan baik bagi pelaku usaha untuk mendorong roda perekonomian dalam negeri untuk lebih akseleratif. Namun ketika dibatalkan, hal itu akan berdampak terhadap kepercayaan dunia internasional

“Terakhir pembatalan tersebut berdampak pada sisi kepercayaan oleh dunia kepada Indonesia,” imbuhnya.

Dalam jangka panjang, pembatalan Piala Dunia U-20 turut mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia dan lembaga internasional. Seharusnya, acara yang sudah direncanakan sejak lama itu bisa berjalan dengan baik.

"Ketika secara tiba-tiba dibatalkan maka ada konsenkuensi yang harus diterima. Itu merusak image dan trust daripada semua yang punya event dan berminat untuk diselenggarakan di Indonesia," papar Maulana.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, Indef: UMKM Kehilangan Potensi Rp500 Miliar

Sementara itu, semua tahu jika pemerintah tengah gencar-gencarnya menarik banyak penyelenggaraan event internasional sebagai upaya pemulihan industri di sektor pariwisata.

Menurut Maulana, pemerintah seharusnya sudah melakukan analisis secara mendetail sebelum mengikuti perhelatan acara internasional, termasuk mencari informasi soal negara yang akan ikut di event tersebut.

“Hal itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk memperhatikan betul bagaimana masyarakat akan menerima penyelenggaraan acara tersebut,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner