Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 Batal, 700 Ribu Produk UMKM Dibawa ke Mana?

Pembatalan ajang Piala Dunia U20 di Indonesia sangat berdampak pada perekonomian dalam negeri, terutama UMKM yang memproduksi merchandise.

Featured-Image
Beragam suvenir sudah dipersiapkan guna menyambut Piala Dunia U-20 2023, meski akhirnya batal diselenggarakan. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Pembatalan ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia sangat berdampak pada perekonomian dalam negeri, terutama UMKM yang memproduksi merchandise dan pernak-pernik.

COO PT Juara Raga Adidaya Henri Santoso mengakui bingung dengan 700 ribu buah dari 85 produk merchandise yang sudah terlanjur diproduksi. Sejak ditunjuk FIFA menjadi pemegang lisensi merchandise Piala Dunia U-20 pada Oktober 2022 lalu, Henri mengaku pihaknya telah bekerja keras menyiapkan pengadaan merchandise tersebut.

"Batalnya Piala Dunia U-20 sangat berpengaruh karena kita sudah sampai persiapan dari tahun lalu," ujarnya yang dikutip, Jumat (7/4).

Total 85 produk merchandise tersebut, terdiri atas pakaian sampai dengan aksesoris piala dunia. Ia bahkan telah membeli 5.010 buah hologram dari FIFA sebagai tanda otentik produk asli dari FIFA.

Pihaknya mengaku telah mengeluarkan biaya hingga Rp100 miliar demi memproduksi seluruh merchandise.

Ia bahkan memproduksi barang dalam jumlah lebih sebagai langkah antisipasi bila terjadi lonjakan permintaan.

"Karena ini momentum besar, tapi kita upayakan untuk all out. Awal Maret launching. (Biaya) total produksi ada di Rp100-an miliar, yang sudah masuk produksi itu sekitar Rp68 miliar dan kita sudah siapkan bahan baku untuk jaga-jaga kalau ada kekurangan," ucap Henri.

Selain itu, perusahaan juga telah bekerja sama dengan Alfamart untuk mendistribusikan produknya ke 13.800 outlet di seluruh Indonesia. Ia bahkan berencana untuk ekspansi membuka gerai merchandise Piala Dunia U-20 milik sendiri.

Tapi, semua strategi bisnis yang ia siapkan harus pupus, imbas dari pernyataan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Dampaknya memang luar biasa akibat pembatalan ini," imbuhnya.

Ia mengungkapkan banyak pelaku lain yang turut berdampak atas pembatalan tersebut. Alasannya karena banyak pelaku usaha yang terlibat dalam proses produksi merchandise Piala Dunia U-20, sehingga seluruh roda perekonomian dalam negeri sangat terdampak.

"Sekitar 18 mitra itu adalah UMKM. Semua produk Piala Dunia U-20 itu 95 persen dibuat di dalam negeri. Padahal semua pelaku UMKM sangat bangga dapat terlibat dan ingin menunjukkan Indonesia juga mampu membuat merchandise yang bagus," jelas Henri.

Editor


Komentar
Banner
Banner