bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Banjarbaru menargetkan eliminasi HIV/Aids pada 2030. Saat ini, fakta di lapangan pengidap terbanyak dari ibu rumah tangga.
Ya, petugas Dinas Kesehatan Banjarbaru masih melakukan pencarian ratusan orang pengidap HIV/Aids lainnya demi mencapai target 2030 itu.
“Pada tahun 2030 kita menargetkan eliminasi HIV/Aids artinya insidennya hanya boleh ditemukan 1 dalam 1 tahun (untuk Banjarbaru), untuk di Kalsel 4 kasus HIV dalam satu tahun kita sedang menuju ke sana,” ujar Koordinator Surveilen Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Edi Sampana kepada bakabar.com, Kamis (8/10/2020).
Adapun mereka yang beresiko tinggi terkena HIV/Aids adalah pria tidak setia, lalu wanita tuna susila (WTS), waria, pengguna narkoba suntik dan lelaki seks lelaki.
Namun fakta di lapangan, penderita HIV/Aids terbanyak adalah ibu rumah tangga.
“Untuk diketahui baik di Banjarbaru maupun di Kalsel banyak ibu rumah tangga yang mengidap HIV, tapi jangan menstigma mereka melakukan hal buruk,” kata Edi Sampana.
“Ibu rumah tangga ini di rumah saja setia, tapi karena suaminya tidak setia dan jajan diluar tanpa kondom, lalu pulang membawa oleh oleh penyakit,” jelas Edi Sampana.
Penularan HIV/Aids sendiri kata Edi tidak semudah penularan Covid-19. Pasalnya lebih dari 90 persen penularan akibat berhubungan kelamin (seks).
“HIV ini tidak bisa mudah menular, dia hanya bisa menular melalui kontak jarum suntik, ibu hamil (ke anak), persentase terbesar dari hubungan kelamin,” terangnya.
Untuk itu kata Edi, pihaknya sedang gencar mengupayakan penanganan dan pencegahan HIV/Aids agar target eliminasi 2030 tercapai. Meski proses penemuan pengidap terhambat kala pandemi Covid-19 saat ini.
“Kita sosialisasi kondom, juga memberi pengetahuan pada generasi muda bahwa HIV/Aids tidak mudah menular, tetapi jika tertular segera diobati,” pungkasnya.
Akibat Pandemi Covid-19, Ratusan Pengidap HIV di Banjarbaru Gagal Terdeteksi