bakabar.com, PEMATANG SIANTAR - Sekalipun petinju putri Aldriani Beatrichx Suguro meraih medali emas, posisi Kalimantan Selatan tak beranjak di peringkt 15 klasemen perolehan medali di PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Emas diperoleh Beatrichx melalui kemenangan telak atas petinju Jawa Barat, Ayu Pramustika, dalam final kelas 50-52 kilogram di Auditorium Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar, Kamis (19/9).
Ayu yang sempat dua kali mendapat hitungan wasit masing-masing di ronde pertama dan ketiga, takluk di tangan Beatrichx dengan angka 27-30 (0-5).
Keberhasilan tersebut membuat Beatrichx meraih dua emas berturut-turut di PON.
Sebelumnya perempuan berusia 30 tahun ini memperoleh emas di kelas 48-51 kilogram di PON XX Papua 2021, setelah mengalahkan petinju tuan rumah Sely Wanimbo.
Beatrichx sendiri adalah salah seorang petinju senior putri yang sempat menjadi andalan di berbagai ajang internasional. Salah satunya menyumbang perak di kelas 45-48 kilogram SEA Games 2013 di Myanmar.
"Persiapan menghadapi PON 2024 cukup lama, karena lawan-lawan yang dihadapi lebih muda, cepat dan kuat," ungkap Beatrichx dikutip dari Antara.
"Namun apabila masih memungkinkan, saya akan terus berjuang dan semoga bisa kembali tampil di PON 2028," tegasnya.
Medali Beatrichx menjadi satu-satunya emas yang diperoleh Kalsel hari kesepuluh pascapembukaan PON 2024.
Adapun gulat yang diharapkan menambah koleksi emas Kalsel, hanya menambah 2 perunggu melalui Muhammad Ifan Kasogi dan Ferdinandus Tambuk.
Ifan yang bertanding di kelas greco 87 kilogram, dikalahkan Lulut Gilang Saputra dari Jawa Timur di semifinal.
Adapun Ferdinandus di kelas greco 97 kilogram, juga takluk di tangan Supriono dari Jawa Timur di semifinal.
Selain dari gulat, tambahan perunggu juga diperoleh dari gantole nomor durasi perorangan kelas B melalui Sisworo.
Lantas dengan total perolehan 15 emas, 12 perak dan 22 perunggu, Kalsel menempati peringkat 15 klasemen perolehan medali PON 2024.
Posisi tersebut tampaknya akan bertahan, mengingat PON 2024 akan berakhir, Jumat (20/9). Adapun closing ceremony dilangsungkan di Stadion Utama Sumatera Utara.
