Piala Dunia 2022

Peta Kekuatan Negara Peserta 8 Besar Piala Dunia

Babak perempat final Piala Dunia 2022 menyisakan delapan negara. Setelah melewati fase penyisihan, dan babak 16 besar yang penuh kejutan.

Featured-Image
Perempat final Piala Dunia 2022. 8 negara terkuat bersaing untuk jadi juara dunia. (Foto: dok. FIFA)

bakabar.com, JAKARTA - Babak perempat final Piala Dunia 2022 menyisakan delapan negara. Setelah melewati fase penyisihan, dan babak 16 besar yang penuh kejutan, para pemain bintang di setiap skuad dan pertarungan sengit akan memanjakan hasrat para pecinta sepakbola dunia, menuju perebutan gelar juara pada 18 Desember mendatang.

Kroasia vs Brasil

Runner up Piala Dunia 2018, akan bertemu dengan negara favorit juara tahun ini, Brasil, pada laga perdana babak delapan besar 9 Desember esok.

Kroasia bisa bertumpu kepada taktik jitu dari sang pelatih Zlatko Dalic. Dengan cerdik, Dalic mengerti bahwa kekuatan lini tengah akan menjadi sumber penguasaan bola yang menyulitkan Tim Samba.

“Kedalaman yang dimiliki Brasil dalam skuat mereka sangat menakutkan dan mereka adalah tim terbaik di Piala Dunia ini. Tapi saya juga akan mengatakan bahwa mereka sebaiknya bersiap-siap,” kata Zlatko Dalic dikutip dari bbc.

“Ketika mereka menghadapi kami, karena kami tidak perlu takut. Saya tidak mengatakan ini adalah permainan 50:50, tetapi kami juga bukan orang luar. Ketika saya melihat Brasil, saya pikir mereka mungkin kesulitan untuk menahan penguasaan bola yang berkepanjangan oleh lawan mereka, misalnya,” tambah Dalic.

Dengan trio Marceolo Brozovis, Mateo Kovavic, dan senior Luka Modric, Kroasia bisa menjadi lawan sebenarnya bagi Brasil. Pengalaman panjang dan kekuatan teknis ketiga pemain ini ini untuk bertahan dan memainkan bola, akan membuat hambatan nyata bagi Brasil untuk menguasai lini tengah.

Di bawah asuhan Dalic, pasukan Vatreni siap menjadi tim sepakbola dalam segala situasi. Waktu normal 2x45 menit, perpanjangan waktu, hingga adu penalti bukan perkara yang bisa menyulitkan Kroasia.

Sementara itu Brasil yang datang ke Qatar sebagai negara favorit juara, akan mencoba meraih gelar trofi Piala Dunia keenamnya.

Brasil terbilang beruntung karena dia akan menghadapi Kroasia yang belum pernah juara, sementara Prancis yang juga favorit akan berhadapan dengan lawan kuat Inggris, dan Argentina bertemu Belanda.

Pelatih Brasil, Tite, juga diselimuti Dewi Fortuna. Dengan bakat pemain lini serang yang melimpah, Tite memiliki banyak opsi untuk menghasilkan gol.

Korea Selatan menjadi korban terakhir Brasil di partai sebelumnya, dengan Vinicius Jr, Neymar Jr, RIcharlison, dan Lucas Paqueta, Brasil menyudahi perlawanan Korea Selatan dengan empat gol sebelum paruh babak.

Belum lagi Casemiro dan Raphinha yang juga memiliki kemampuan mumpuni untuk menjaga bola di lini tengah.

Kedua negara ini akan saling bertemu untuk yang ketiga kalinya di Stadion Education City, Al Rayyan pada Jumat (9/12) pukul 22.00 WIB.

Argentina vs Belanda

Lionel Messi akan bertemu lawan tangguh, Belanda di babak perempat final Piala Dunia 2022, untuk mengejar mimpinya menjadi juara.

Di usia 35 tahun, Messi ingin menutup karir profesionalnya dengan sukacita. Gelar Liga Spanyol dan Prancis, juga empat gelar Liga Champions, serta Copa America, tak lengkap rasanya tanpa trofi Piala Dunia.

Messi dan Argentina, tak lepas dari bayang-bayang Diego Maradona. Pada Piala Dunia 1986, Maradona hampir seorang diri membawa negaranya menuju kejayaan di Meksiko pada usianya yang ke 25 tahun.

Tahun ini, La Pulga berharap trah Maradona berlanjut terhadap dirinya, hingga membawa Tim Tango juara untuk ketiga kalinya.

Meski tersandung di laga perdana, Messi mampu menginspirasi Argentina dengan tiga gol dan membawa ke babak 8 besar. Dengan skuad pendukung yang juga tak kalah bersinar, Messi bisa saja mengukir mimpi menuju tahta juara.

Sang lawan Belanda punya segudang cerita di Qatar tahun ini. Sejak awal, bos Louis Van Gaal selalu berbicara tentang kemenangan di Piala Dunia.

Van Gaal berhasil menepis kritik tentang gaya bermain pragmatis, dan membuktikan formasi 3-5-2 miliknya mampu membawa Belanda ke 8 besar.

Dengan Van Gaal di kursi pelatih sejak 2021, Belanda mampu merengkuh 19 pertandingan tanpa kalah.

Kesuksesan ini tak lepas dari kecerdikan tim Oranje dalam bertahan. Tiga lini belakang serta Frenkie De Jong bisa diandalkan untuk menjaga Messi, sekaligus mensuplai bola ke lini sayap yang diisi oleh Denzel Dumfries dan Daley Blind.

Apalagi penyerang mereka Cody Gakpo dan Memphis Depay semakin cemerlang. Belanda bisa jadi negara yang berhasil menuju partai final.

Sabtu (10/12) dinihari  merupakan pertemuan keenam kali bagi kedua negara, dimana Argentina unggul dengan tiga kemenangan, berbanding satu kemenangan milik Belanda dan satu imbang.

Maroko di ambang sejarah. Baca selengkapnya pada halaman berikut.

Maroko vs Portugal

Setelah menjadi negara Afrika pertama yang melaju ke babak 16 besar Piala Dunia tahun 1986, Singa Atlas kembali berada di ambang sejarah.

Kemenangan melawan Portugal nanti akan menjadikan mereka tim Afrika pertama yang berhasil mencapai semifinal.

Kesuksesan Maroko tak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Walid Regragui. Dengan gaya bertahan dan menyerang yang efektif, tim nasional Maroko menjelma menjadi kekuatan besar yang tak mampu dibendung Kroasia, Belgia, Kanada, bahkan Spanyol.

Gaya bermain yang dimiliki Maroko dengan 32,8% penguasaan bola menjadi yang terendah dari tujuh tim lain di 8 besar, tapi itu bisa jadi strategi Regragui.

Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi yang bermain efektif mampu memberi inspirasi bagi tim, termasuk kegemilangan Yassine Bounou di bawah mistar, merupakan kunci tim nasional Maroko mencatat sejarah.

Portugal menunjukkan tujuannya di Qatar dengan kemenangan 6-1 atas Swiss pada babak 16 besar, dengan kecerdikan Fernando Santos.

Setelah membawa Portugal juara Piala Euro di 2016, pelatih berusia 68 tahun ini membuktikan keputusannya tepat dengan mencadangkan Cristiano Ronaldo.

Memainkan penyerang muda klub Benfica, Goncalo Ramos, Santos berhasil meraih kesuksesan besar atas Swiss dan menatap babak 8 besar.

Ramos yang baru memilkiki 33 menit bermain dengan tim nasional, menjadi pemain terbaik di laga kontra Swiss dengan hattricknya di debut Piala Dunia.

Dengan kekalahan di babak 16 besar pada Piala Dunia 2010 dan 2018, Santos memiliki harapan lebih tinggi pada tahun ini.

Nama-nama seperti Bernardo Silva, Bruno Fernandes, dan Joao Felix bisa diharapkan untuk membawa Portugal ke semifinal selayaknya pada tahun 2006, atau bahkan lebih jauh.

Maroko dan Portugal memiliki dua kali rekor pertemuan, dengan sama-sama mengantongi satu kemenangan. Mereka akan kembali bertemu di Al Thumama Stadium, pada Sabtu (10/12) pukul 22.00 WIB.

Inggris vs Prancis

Gareth Southgate menjadi pelatih berani dan mengesampingkan banyak kritik untuk membawa Inggris melangkah hingga perempat final.

Dengan susunan formasi dan pemain yang dimiliki, tim nasional Inggris mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Qatar dengan 12 gol.

Southgate menjalani tahun ketujuhnya bersama The Three Lions sebagai pemain dan pelatih, dan memiliki pengalaman di turnamen besar.

Inggris tampil luar biasa saat mengalahkan Jerman di babak 16 besar Piala Euro 2020 yang sempat tertunda, dan mengalahkan Prancis di perempat final akan membuka jalan mereka untuk menjadi juara dunia untuk kedua kali, sejak terakhir pada tahun 1966.

Juru taktik negara lawan, Didier Deschamps berhasil melahirkan kembali Antoine Griezmann di Piala Dunia tahun ini.

Griezmann menjadi salah satu pemain kunci bagi tim nasional Prancis, dan menampilkan gaya permainan yang menarik untuk mata penggemar sepak bola, hingga babak perempat final Qatar.

Setelah badai cedera melanda lini tengah, Deschamps mampu meracik Adrien rabot dan Tchouameni menjadi pemain yang brilian, dan cocok dengan Griezmann.

Memulai dengan lambat saat bertemu Australia, Griezmann tampil luar biasa kala berhadapan dengan Denmark dan Polandia, dan menciptakan nilai rata-rata 12 kilometer jarak di setiap pertandingan, serta menciptakan banyak peluang bagi lini serang.

Dengan usia 31 tahun, Griezmann bisa menjadi andalan Prancis untuk memberikan bola kepada Kylian Mbappe dan Oliver Giroud, dan membawa pulang gelar juara untuk kedua kali secara beruntun.

Kemenangan Prancis atas Inggris akan menyelesaikan dendam setelah kalah dari dua laga pertemuan mereka.

Tim Ayam Jantan dan Tiga Singa akan saling berhadapan di Al Bayt Stadium, Minggu (11/12) dinihari, dan kesengitan akan terus terjadi di setiap menit pertandingan demi satu tempat menuju babak semifinal.

Editor


Komentar
Banner
Banner