bakabar.com, TANJUNG – Cerita inspiratif datang dari penyintas Covid-19 bernama Yuliati Ernani. Wanita yang berprofesi sebagai perawat ini terpapar virus corona pada Maret lalu.
Warga Komplek Permata Indah, Tabalong, ini berhasil sembuh berkat kedisiplinannya semasa sakit. Dia makan teratur, mengonsumsi obat sesuai anjuran, dan rajin berjemur.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Yuliati sebenarnya sudah mengalami keluhan pada kesehatannya. Gejalanya seperti badan sakit dan meriang, sendi-sendi sakit, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek. Dia juga kehilangan nafsu makan dan mengalami hilang penciuman.
Saat itu perasaannya berkecamuk. Apalagi anak keduanya juga dinyatakan positif Covid-19.
“Saat itu badan langsung drop, hati tak keruan, tapi karena ingat anak, akhirnya perasaan itu hilang. Merekalah sumber semangat,” beber Yuliati, Selasa (13/7) sore.
Saat menjalani isolasi mandiri, badan Yulianti sempat meriang. Suhu tubuhnya meningkat menjadi 38â°C. Tapi dengan minum obat penurun panas, suhu tubuhnya berangsur turun.
Hal lain yang dia alami saat itu yakni menggigil setiap badannya terkena air. Semua sendiri, dari lutut hingga jarinya, terasa sakit.
“Yang juga menyakitkan, mual-mual, badan lemas, tidak nafsu makan. Rasanya pahit semuanya. Tenggorokan juga sakit,” ungkap Yuliati.
Pada hari kesepuluh, napas Yuliati terasa berat. Namun berangsur normal dan membaik. Puncaknya pada minggu ketiga dia dinyatakan sembuh. Kesembuhan juga dialami anaknya.
Dia menilai dukungan keluarga, teman-teman, termasuk tetangga sangat penting untuk mendukung kesembuhan dirinya.
Kepada masyarakat, dia berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
“Jangan abai protokol kesehatan, karena sakit itu mahal. Saat sehat orang punya keinginan macam-macam. Saat sakit keinginan itu cuma satu yaitu sembuh dari sakit,” pesannya.