News

Pesan Paman Birin Saat Salat Id: Tolong-menolong, Berbagi, dan Peduli

apahabar.com, MARTAPURA – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menunaikan Salat Iduladha 1443 Hijriah di Masjid Agung…

Featured-Image
Ratusan jemaah mengikuti Salat Id di Masjid Al-Karomah, Martapura, Kabupaten Banjar. Foto-foto: Ist

bakabar.com, MARTAPURA – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menunaikan Salat Iduladha 1443 Hijriah di Masjid Agung Al-Karomah Martapura, Ahad (10/7). Sederet pesan ia utarakan kepada masyarakat Banua, sebutan Kalsel.

Pantauan bakabar.com, orang nomor satu di Kalsel tersebut duduk di baris paling depan bersama Pimpinan Ponpes Tahfizh Darussalam KH Muhammad Wildan Salman dan Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura KH Hasanuddin Badruddin.

Masih di barisan depan, juga tampak hadir Ketua DPRD Kalsel, Supian HK. Lalu, Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Wakilnya Habib Idrus Al Habsyie, kapolres, dandim dan tokoh ulama serta pejabat setempat.

Mulai pukul 07.30 Wita, bertindak sebagai muazin H Mu’inuddin, imam KH Wildan Salman, dan khatib KH Hasanuddin Badruddin.

img

Paman Birin bersama Pimpinan Ponpes Tahfizh Darussalam KH Muhammad Wildan Salman dan Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura KH Hasanuddin Badruddin. Foto: Ist

Sebelum salat Iduladha, gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu terlebih dulu diminta menyampaikan sambutannya. Pertama-tama, ia mengucapkan selamat hari raya kepada umat muslim Banua.

“Semoga momen Iduladha menjadi kesempatan bersama untuk meningkatkan ketakwaan, sekaligus mendorong peningkatan solidaritas dan kepedulian masyarakat Kalsel, seperti yang terkandung dalam ibadah kurban,” ucap Paman Birin.

Semangat berbagi dan solidaritas dalam ibadah kurban, kata dia, punya dimensi persaudaraan dan kemanusiaan, kesabaran serta ketabahan, yang semestinya selalu ada dan menjadi utama dalam sendi kehidupan.

Oleh karenanya, Paman Birin mengajak warga muslim se-Kalsel agar menjadikan momentum Iduladha sebagai tonggak semangat dalam tolong menolong, berbagi, dan peduli sesama umat.

“Kebersamaan dan gotong royong tercermin dalam pelaksanaan ibadah haji dan kurban. Ini menjadi spirit kita untuk berjuang bersama dalam membangun Kalsel yang maju, makbul, dan sejahtera,” pungkas Paman Birin.

Sementara KH Hasanuddin dalam salah satu poin khotbahnya tampak begitu memaknai kalimat takbir. “Allah maha besar. Segala yang ada di dunia ini kecil, tidak ada yang patut dibanggakan karena segalanya kecil,” kata Guru Hasanuddin mengingatkan jemaah.

“Kecantikan dan ketampanan tidak akan lama. Harta kekayaan dapat sirna sekejap mata. Pangkat jabatan dan kebangsawanan tidak berarti jika dihadapkan dengan maha Agung. Bahkan nyawa sebagai motor penggerak kehidupan juga dapat dicabut kapan saja tanpa diketahui siapapun. Oleh karena itu apa yang mesti dibanggakan dalam dunia ini,” sambung Nazir Masjid Al-Karomah Martapura satu ini.



Komentar
Banner
Banner