Tak Berkategori

Pertimbangkan Jumlah Pengungsi, Batola Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir

apahabar.com, MARABAHAN – Kendati debit banjir mulai menurun, Barito Kuala tetap memperpanjang status tanggap darurat banjir….

Featured-Image
Sejumlah warga yang terdampak banjir di Barito Kuala mulai meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Kendati debit banjir mulai menurun, Barito Kuala tetap memperpanjang status tanggap darurat banjir.

Sedianya status tanggap darurat banjir berakhir, Kamis (28/1). Namun dengan berbagai pertimbangan, status diperpanjang hingga 14 hari kedepan.

“Memang debit air mulai turun dari 10 hingga 15 sentimeter. Namun di Kecamatan Mandastana dan Jejangkit, masih banyak rumah yang tergenang,” ungkap Sumarno, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Lantas agar masyarakat yang masih membutuhkan bantuan tidak resah, diputuskan status tanggap darurat banjir diperpanjang,” imbuhnya.

Selain Mandastana, Jejangkit dan Alalak yang dilanda banjir sejak 13 Januari 2021, beberapa kecamatan lain juga mulai terdampak dalam sepekan terakhir.

Kecamatan yang belakangan terdampak banjir adalah Rantau Badauh, Cerbon dan sebagian Belawang.

Banjir yang melanda ketiga kecamatan tersebut lebih disebabkan limpasan air dari Jejangkit dan Mandastana.

“Kemudian pengungsi yang terdata masih berjumlah 9.147 orang, juga menjadi pertimbangan kami dalam memperpanjang status tanggap darurat banjir,” beber Sumarno.

“Untuk memenuhi kebutuhan logistik, ketersediaan bahan pokok di posko induk masih mencukupi,” sambungnya.

Kendati demikian, tidak sedikit warga yang mulai meninggalkan pengungsian dan pulang ke rumah. Seperti warga Desa Bangkit Baru, Lokrawa dan Tanipah di Kecamatan Mandastana.

“Sejumlah warga mulai kembali ke rumah, setelah sekitar seminggu berada di pengungsian,” jelas Muhammad Alek, Kepala Desa Bangkit Baru.

“Meski ruas jalan masih terendam, kondisi dalam rumah tidak lagi tergenang. Sebelumnya air dalam rumah sempat mencapai lutut,” tandasnya.

Demikian pula warga di sejumlah kompleks perumahan di Alalak. Air yang semula mendekati paha orang dewasa, sekarang tinggal setengah pergelangan kaki.

“Alhamdulillah banjir mulai surut. Mungkin penurunan air sekitar dua jari setiap hari,” papar Humaidi, salah seorang warga.

“Kami juga tidak khawatir lagi menggunakan sepeda motor. Mudahan beberapa hari lagi, air di sekeliling benar-benar kering,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner