Kalteng

Pertanian di Lahan Gambut Meminimalkan Karhutla di Palangka Raya

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Pertanian di lahan gambut diyakini mampu meminimalkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)…

Featured-Image
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (kedua kanan) bersama Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah (kedua kiri) dan Kepala BPTP Kalteng Syamsuddin (kiri) saat menanam padi di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya beberapa waktu lalu. Foto – Antara/Muhammad Arif Hidayat

bakabar.com, PALANGKA RAYA – Pertanian di lahan gambut diyakini mampu meminimalkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

“Salah satunya yang baru saja sukses dilaksanakan yakni kegiatan pertanian padi di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut,” kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah di Palangka Raya, Rabu (06/11).

Bersama Pemprov Kalteng, pihaknya baru saja melakukan panen padi perdana di empat hektare lahan dari total hamparan seluas 50 hektare. Meski lahan pada kawasan tersebut marginal, hasilnya sudah cukup baik, yaitu 4,9-5,5 ton per hektare gabah kering panen.

Umi menyebutkan, lahan itu digarap untuk pertanian sehingga tidak dibiarkan telantar, dan membuat potensi karhutla menjadi menurun sebab kawasan tersebut telah dikelola dan tentunya mendapatkan pengawasan ekstra dari para penduduk di sekitarnya.

“Apalagi kawasan pertanian di Kelurahan Tanjung Pinang sangat dekat dengan Bandara Tjilik Riwut, sehingga langkah tersebut sangatlah positif,” katanya.

Pihaknya juga ingin menjadikan pertanian di Palangka Raya sebagai destinasi wisata baru, seperti yang dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia. Kawasan pertanian menjadi tujuan masyarakat, hanya untuk berswafoto dan menghabiskan waktu.

Sementara itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Dr Syamsuddin mengatakan, pihaknya selaku lembaga vertikal di bidang pertanian mengapresiasi keberhasilan pemprov maupun pemkot pada pembukaan lahan tersebut.

“Kami siap mendukung pemerintah daerah serta memperkuatnya dengan penerapan berbagai teknologi pertanian, agar bisa terus dikembangkan secara maksimal ke depan,” terangnya.

Syamsuddin menjelaskan, umumnya lahan-lahan marginal jarang bisa dimanfaatkan untuk tanaman padi, namun nyatanya berkat kemauan yang keras dan kerja sama yang baik, hal itu bisa dilakukan di Palangka Raya.

“Kegiatan ini sangatlah terintegrasi dengan kepentingan Palangka Raya guna mengurangi dampak dari karhutla,” ujarnya.

Baca Juga: Abaikan Pajak, Hotel Swiss Belinn Terancam Dipidanakan

Baca Juga: Pascakebakaran, Wabup Kobar Sarankan SMPN 4 Menumpang di SD Terdekat

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner