Kalsel

Persit dan Keluarga TNI di HST Divaksin AstraZeneca

apahabar.com, BARABAI – Persit dan keluarga besar Kodim 1002 serta Yonif 621/Manuntung di Hulu Sungai Tengah…

Featured-Image
Anggota Persit di HST mendapat dosis vaksin AstraZeneca yang pertama di Makodim 1002, Rabu (9/6). Foto-Maskuri for apahabar.com

bakabar.com, BARABAI – Persit dan keluarga besar Kodim 1002 serta Yonif 621/Manuntung di Hulu Sungai Tengah (HST) mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Total ada 130 orang yang terdaftar untuk diberi vaksin AstraZeneca. Namun hanya 110 orang yang mendapat dosisnya, Rabu (9/6).

“Sisanya, 20 orang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan. Ada yang tensi tinggi dan mempunyai penyakit asma serta penyakit bawaan," kata Kepala Dinas Kesehatan HST, Dokter Kusudiarto usai memantau proses vaksinasi di Makodim 1002/HST.

Anggota Persit dan keluarga besar TNI-AD ini, kata Kusudiarto mendapat dosis pertama. Selanjutnya, 2 minggu kemudian akan mendapat dosis yang ke 2.

“Terima kasih kepada Kodim yang memberikan fasilitas ataupun tempat, sehingga kegiatan vaksin ini dapat berjalan dengan lancar dan aman,” tutup Kusudiarto.

Vaksinasi yang dilaksanakan Kodim 1002/HST ini merupakan yang kesekian kalinya. Sebelumnya, sudah ratusan prajurit, purnawirawan dan warakawuri yang divaksin.

“Pemberian vaksin ini merupakan progam lanjutan. Tidak hanya anggota persit, para lansia di wilayah Kodim juga mendapatkan dosis pertama ini,” kata Dandim 1002/HST, Letkol Inf Muh Ishak H Baharuddin.

Pemberian vaksin itu, kata Dandim merupakan wujud perhatian dan perlindungan dari pimpinan terhadap keluarga besar TNI. Selain itu juga sebagai wujud dukungan TNI terhadap progam pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19.

Pemberian vaksin itu, kata Dandim juga dilakukan untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19 pada keluarga dan lingkungan TNI-AD.

Dandim berharap setelah divaksin, seluruh keluarga besar TNI di HST kebal dari resiko penularan covid 19.

"Meski sudah divaksin, para prajurit, persit dan keluarga besar Kodim 1002/HST harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari," pesan Dandim.

Untuk diketahui, vaksin AstraZeneca berbeda dengan Sinovac.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan vaksin AstraZeneca tidak mengandung virus Corona yang dimatikan. Vaksin ini justru menggunakan vektor adenovirus simpanse.

Vaksin ini mengambil virus yang biasa menginfeksi simpanse, kemudian dimodifikasi secara genetik untuk memicu respons imun (viral vector).

Berdasarkan laporan terbaru, dikutip dari detikhealth, vaksin AstraZeneca 76 persen efektif dalam mencegah kasus COVID-19 bergejala. Selain itu, AstraZeneca juga menyebut vaksin Corona buatannya 100 persen efektif mencegah penyakit parah karena COVID-19 dan rawat inap.



Komentar
Banner
Banner