bakabar.com, PALANGKA RAYA - Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi di bidang kewartawanan, sedikitnya 30 jurnalis dari berbagai media di Kota Palangka Raya, Kalteng, mengikuti kegiatan pelatihan menulis opini dan tajuk di Ball Room Hotel Luwasa, Sabtu (21/10/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh PWI Kalteng ini menghadirkan seorang narasumber dari tokoh pers nasional yang telah lama berkiprah di dunia jurnalistik, yakni Marah Sakti Siregar yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pendidikan di PWI Pusat.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Kalteng, HM Haris Sadikin menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan narasumber untuk membagi ilmu jurnalistik kepada puluhan wartawan di Kota Palangka Raya yang rencananya akan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) baik jenjang Muda, Madya, hingga Utama.
"Kegiatan ini merupakan program yang telah ditetapkan oleh PWI Kalteng yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas para wartawan agar semakin profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas waktu dan kesediaan pemateri yang mau datang ke Kota Palangka Raya untuk membagikan ilmu dan pelajaran berharga ini," ujarnya.
Sementara itu, Marah Sakti Siregar juga menyampaikan bahwa penulisan Opini dan Tajuk dalam sebuah berita adalah hal yang sangat penting, dan sebagai identitas sebuah media dalam menyampaikan pandangannya terhadap suatu permasalahan kepada Publik berdasarkan data dan fakta.
"Menulis Opini dan Tajuk adalah pekerjaan media, namun ada hal yang membedakannya yaitu Opini bisa di tulis oleh seorang wartawan ataupun bukan wartawan, sementara menulis tajuk adalah pekerjaan seorang wartawan yang ditunjuk secara khusus oleh perusahaan media itu untuk menyampaikan sikap dan pandangannya atas permasalahan yang menjadi sorotan publik," bebernya.
Marah Sakti Siregar juga menambahkan, di tengah kemajuan teknologi saat ini, para jurnalis atau wartawan terus ditantang untuk bisa mengimbangi dengan cara banyak bejar dan menggali ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal.
"Saat ini kemajuan teknologi seperti AI, sudah menjadi ancaman buat para jurnalis, karena sebagian pekerjaan itu kini mulai diambil alih, ini yang menjadi tantangan kita semua, supaya jangan sampai kalah dan tertinggal, walau bagaimana pun majunya teknologi buatan manusia, kita harus selangkah lebih maju di depan dengan memperbanyak pengerahuan dan terus belajar," pungkasnya.