Kalsel

Pernyataan Lengkap Mahasiswa ULM yang Diduga Radikal: Kaitkan Penanganan Covid dengan Pancasila

apahabar.com, BANJARMASIN – Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin diperiksa polisi akibat pernyataannya yang kontroversial terkait…

Featured-Image
Mahasiswi ULM Banjarmasin diperiksa polisi akibat pernyataannya yang kontroversial terkait Pancasila. Foto-Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin diperiksa polisi akibat pernyataannya yang kontroversial terkait Pancasila.

Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik, mahasiswi tersebut menilai jika Pancasila memiliki keunggulan dalam mengatasi persoalan bangsa, semestinya tidak perlu dilindungi.

“Kalau memang Pancasila itu unggul, nggak perlu koar-koar. Kalau memang Pancasila itu unggul, dan bisa jadi jawaban problem bangsa-bangsa, dia nggak perlu dilindungi. Justru sebaliknya, orang-orang akan suka rela ngikut Pancasila,” ucapnya.

Dia kemudian mengaitkan Pancasila dengan penanganan Covid-19.

“Dan buktikan aja kalau Pancasila itu memang unggul. Faktanya, virus wabah gagal ditangani dengan Pancasila itu. RI kini turun jadi negara menengah ke bawah setara dengan Timur Leste dan Samoa,” katanya.

“Faktanya, kini RI jadi episentrum terbesar mengalahkan India. Faktanya, jumlah kematian Covid dalam dua hari mengalahkan total kematian Covid di RRC seoanjang pandemi. Faktanya orang-orang kecil tengah kelaparan, mengemis bantuan karena kebutuhan dasar tidak terpenuhi,” lanjut dia.

Mahasiswi itu kemudian mengkritisi adanya penyalahgunaan bantuan sosial penanganan Covid-19 yang dikorupsi dan menyebut ada pihak yang mencari makan dari bantuan tersebut.

“Bansos kaum papa malah jadi bancakan untuk kaum elite-elite yang mencari makan di sekitaran Anda. Ini semua terjadi saat Anda semua mengklaim sudah menegakkan Pancasila, kan?” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM, Muhammad Fauzi,
menyesalkan dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswinya itu.

“Sepertinya memang niat sekali. Seandainya masih bicara dengan kawan-kawan mungkin tak terlalu masalah. Kalau di-upload ke medsos lain cerita,” imbuhnya.

Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan pihak kampus memberikan sanksi yang lebih berat.

“Kalau masih saja kami akan berikan peringatan, bahkan mungkin pemberhentian kalau masih saja,” bebernya.



Komentar
Banner
Banner