bakabar.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) kian gencar memperkuat portofolio bisnis mereka.
Terbaru, kepemilikan 4.000 menara telekomunikasi dialihkan perseroan kepada Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Pengalihan kepemilikan menara tersebut melengkapi aksi korporasi yang dilakukan kedua anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu untuk 6.050 unit menara telekomunikasi pada 2020.
“Kelanjutan aksi korporasi dengan melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel, semakin menunjukkan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dan penetrasi inovasi dalam menggelar layanan digital,” ujar Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam siaran persnya, Jumat (3/9).
Dengan begitu, Telkomsel diklaim akan semakin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk membuka peluang penguatan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan aksi korporasi tersebut merupakan langkah Telkom untuk menata portofolio demi value creation yang optimal.
“Bagi Telkomsel, ini merupakan wujud konsisten dan keseriusan dalam mendukung transformasi portofolio di bisnis digital. Sedangkan bagi Mitratel, langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia,” ujar Budi.
Sementara itu Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko berkomitmen untuk terus berupaya menggali potensi-potensi baru dalam rangka memperkuat fundamental perusahaan.
Transaksi ini, sebut dia, kembali mengukuhkan Mitratel sebagai tower provider terbesar di Indonesia dan akan semakin membuka peluang untuk pemanfaatan menara oleh semua tenant yang potensial.
“Terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi,” kata Theodorus.
Pengalihan kepemilikan menara tersebut, lanjutnya, juga akan memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh operator untuk dapat memperluas area dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
“Hal ini tentu saja akan berkontribusi positif untuk percepatan digitalisasi skala nasional,” ujar Theodorus.
Dengan adanya pengalihan tersebut, Mitratel dilaporkan telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia baik urban, suburban maupun daerah rural.
Mitratel juga terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Kesepakatan itu juga diharapkan dapat meneruskan momentum bagi kedua perusahaan dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien.
Sehingga, baik Telkomsel dan Mitratel akan terus memperkuat nilai tambah masing-masing perusahaan di setiap fokus inovasi produk dan layanan yang dihadirkan.
"Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel selalu berharap kelanjutan aksi korporasi dalam pengalihan menara telekomunikasi yang dimiliki ini juga dapat terus memberikan nilai tambah dalam upaya perusahaan dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, terutama untuk keberlangsungan jangka panjang dalam menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer-centric,” ujar Hendri.