bakabar.com, BANJARMASIN - Tanggal 24 Oktober diperingati sebagai hari Polio sedunia. Meski di Indonesia dinyatakan nihil kasus Polio namun peringatan ini menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit Polio.
Kepala Puskesmas Ketabang Surabaya, dr Joyce Hestiyanugrahanti mengungkapkan gejala-gejala penyakit Polio yang perlu dikenali oleh masyarakat.
"Gejalanya ringan, kadang-kadang tidak bergejala. Gejalanya itu demam, lemah, lesu, terakhir itu linu misalnya pada tangan, kaki, atau tengkuk, punggung belakang ya," jelas dr Joyce Hestiyanugrahanti, seperti dilansir kumparan, Senin (24/10).
Apabila ada gejala tersebut, Joyce menyarankan agar sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
"Demam itu kan diagnosisnya banyak. Nah, demam gejala polio itu biasanya berakhir dengan kelumpuhan. Kelumpuhannya itu mendadak, terjadi dalam 14 hari tapi bukan karena suatu trauma misalnya habis kecelakaan atau apa," paparnya lagi.
Masih dilansir media yang sama, Thomas Aquinas, Past District Governor International service chair D.3420, mengatakan pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih dini melakukan pencegahan terhadap penyakit polio ini.
“Karena penyakit polio ini tidak ada obatnya tapi bisa dilakukan pencegahan sejak dini, dengan imunisasi dan pemberian vaksin,” tandasnya.
Dalam peringatan World Polio Day ini, kata Thomas, Rotary ingin menarik perhatian masyarakat bahwa polio itu masih ada meskipun Indonesia sudah dinyatakan bebas polio.
"Karena selama masih ada yang kena virus polio maka itu polio masih bisa menyebar. Itu pentingnya vaksinasi polio untuk mencegah penyakit ini dari risiko tinggi yang diakibatkan polio seperti lumpuh hingga kematian," tukasnya.
Sebagai informasi, menurut laman resmi World Health Organization (WHO) polio merupakan penyakit menular yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan akibat infeksi virus enterovirus atau virus yang hidup dalam pencernaan. Penyakit ini bisa dicegah melalui imunisasi atau pemberian vaksin.
Hari Polio Sedunia sendiri diinisiasi oleh Rotary International, untuk memperingati Jonas Salk. Jonas Salk adalah pemimpin pertama yang mengembangkan vaksin untuk melawan penyakit polio.
Lalu penggunaan vaksin polio ini dikembangkan oleh Albert Sabin. Tim Inisiatif Pemberantasan Polio Global atau Global Polio Eradication Initiative (GPEI) dibentuk pada tahun 1988.
Dilansir dari Rotary, pembentukan tim tersebut mampu mengurangi potensi penyebaran polio di seluruh dunia sebesar 99 persen. Hampir di seluruh dunia tiap orang yang mendukung penyembuhan sakit polio, memakai logo Rotary's End Polio Now.
Logo tersebut sebagai tanda yang digunakan untuk mendukung Hari Imunisasi Nasional. Selain itu logo ini juga disematkan pada bendera yang dibawa ke puncak gunung Kilimanjaro.
Hari Polio Sedunia yang jatuh pada 24 Oktober 2020, juga sebagai peringatan suksesnya pengobatan penyakit polio dengan adanya vaksin polio.