bakabar.com, JAKARTA – Tanaman janda bolong kini sedang trend di kalangan masyarakat. Bahkan variannya bisa laku hingga Rp 100 juta!
Sebagai tanaman hias, janda bolong memang unik.
Janda bolong merupakan keluarga dari tanaman Monstera yang berasal dari Amerika Tengah.
Monstera populer berkat lubang-lubang alami pada daunnya dan dijuluki ‘Swiss Cheese Plant’.
Lubang-lubang alami ini mirip dengan lubang pada keju Swiss.
Monstera yang dipelihara sebagai tanaman hias terbagi menjadi dua.
Yakni, Monstera deliciosa (M. deliciosa) dan Monstera adansonii (M. adansonii).
Lantas apa yang perlu diperhatikan jika ingin mengembangkan janda bolong?
“Monstera itu adalah tanaman yang cocok dipakai di indoor plants, karena perawatannya tidak butuh banyak matahari. Kalau kebanyakan matahari malah gosong,” kata Satya Putra, ahli biologi dan seniman lansekap dikutip dari cnnindonesia.
Selain itu, Satya juga mengungkapkan bahwa perawatan Monstera termasuk janda bolong juga termasuk mudah.
Ditambahkannya, kunci perawatan tanaman hias ini adalah trimming atau pemangkasan.
Triming atau pemangkasan ini sebut-sebut bakal mempercepat perbanyakan tanaman hias janda bolong.
Caranya, adalah dengan stek batang. Anda hanya perlu memotong batang dan daun yang sudah memiliki akar kecil.
Setelah dipotong, cabang yang berakar dimasukkan ke dalam media air selama seminggu.
Setelah seminggu, pindahkan tanaman ke dalam pot yang berisi campuran sekam bakar, sekam mentah, dan pasir. Biarkan tanaman ini selama dua minggu.
Usai memindahkan tanaman ke dalam pot, maka perhatikan penyiramannya.
“Ketika menyiram maka harus disiram sampai kenyang. Siram tanahnya sampai air menetes dari lubang di bawah potnya,” ucapnya.
“Kalau kurang air tanaman hiasnya bisa layu, tapi kalau kebanyakan akarnya bisa busuk.”
Pemupukan juga harus diperhatikan untuk menanam janda bolong dan varian Monstera lainnya.
Satya menyarankan untuk memakai pupuk butiran sehingga tanaman hias tak kelebihan nutrisi yang bisa berakibat pada daun-daun yang terbakar atau gosong.