Kalsel

Perbatasan HSU-HST Masih Ditumpuki Truk, Warga Swadaya Atur Lalin

apahabar.com, AMUNTAI – Truk masih menumpuk di perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan Hulu Sungai…

Featured-Image
Tumpukan truk masih terlihat di jalan perbatasan HST-HSU, Sungai Buluh hingga Kamis sore. apahabar.com/Syarif

bakabar.com, AMUNTAI – Truk masih menumpuk di perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan Hulu Sungai Tengah (HST) tepatnya di Desa Sungai Buluh hingga Kamis sore (30/12).

Penumpukan kendaraan terjadi sejak Rabu (29/12) malam akibat sebuah truk mengalami insiden di jalan berlubang tersebut. Badan truk semen ini menutupi sebagian besar jalan yang digenangi air.

"Kejadian ini sudah sejak malam tadi sekitar pukul 08.30," ujar Jali, warga sekitar ditemui di lokasi.

Hingga pukul 16.00 lalu lintas masih macet 500 meter panjangnya. Truk yang mengangkut semen itu masih belum dievakuasi.

Warga pun berswadaya mengatur lalu lintas (lalin). Tak satupun polisi terlihat pada siang tadi.

Pengaturan lalu lintas mesti dilakukan agar roda empat dapat melintasi ruas jalan yang tersisa secara bergantian.

“Mulai malam tadi kami masih ngatur lalu lintas sampai sore ini, tadi ada dari pihak kepolisian Kasarangan, Barabai datang ke lokasi, katanya karena tidak ada korban jiwa, mereka langsung balik lagi”, ujar Jali

Hingga berita ini diturunkan, truk semen yang amblas akibat jalan rusak masih tertahan. Masih belum bisa dievakuasi.

“Kami menunggu dari pihak perusahaan mengirim bantuan berupa tali. Dan mobil roda 5 tersebut ada 2 buah salah satunya yang tergelincir, untuk muatan yang dibawa yaitu semen,” ujarnya.

Terkait lolosnya sejumlah truk semen di HSU, Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan berjanji akan meningkatkan penindakan.

“Akan saya tingkatkan penindakannya mas. Gabungan dengan Dishub dan Kodim,” singkat Afri via seluler, Kamis siang.

Diketahui sampai Senin (27/12) kemarin tercatat sudah sebanyak lima truk dihentikan polantas. Truk-truk ini kedapatan mengangkut muatan melebih kapasitas jalan di HSU maksimal 8 ton.

Penindakan kepolisian berdasar hasil kesepakatan rapat koordinasi di Pemkab HSU dengan jajaran forkompimda beserta Pemprov Kalsel, Kamis (23/12).

Ketua Brigade HSU, Emma Rivilia mengkritisi kinerja kepolisian dalam menjalankan kesepakatan hasil rapat.

"Polisi mestinya konsisten menjalankan kesepakatan," ujar Emma dihubungi bakabar.com, Kamis siang.

Kemacetan di Sungai Buluh disinyalir imbas dari rusaknya ruas jalan provinsi di Palampitan yang terhubung langsung dengan Tabalong.

Sejak malam tadi, sejumlah relawan Brigade HSU pun mendapati truk pengangkut alat berat melewati jalan kabupaten di HSU.

"Truk sekarang banyak melewati perkampungan-perkampungan warga, ini kan sangat membahayakan," ujarnya.

Sekali lagi, mewakili sejumlah warga di kampungnya Emma berharap polisi menindak tegas setiap truk bermuatan berat yang melintas di HSU.

"Bahkan kalau bisa jangan hanya sekadar ditilang," ujarnya.

Diketahui truk-truk bermuatan berat itu umumnya berasal dari dari pabrik PT Conch di Desa Saradang, Haruai, Kabupaten Tabalong.

Protes dari warga di HSU mulai mengalir ketika angkutan truk Conch harus memutar jalan melewati HSU lantaran Jembatan Paringin mengalami perbaikan untuk menuju Banjarmasin. (Syarif/Amin)

Viral Truk Mengular di Batas HSU-HST, Polisi Kecolongan Lagi?



Komentar
Banner
Banner