bakabar.com, JAKARTA - Pasti Anda sudah tak asing dengan promo tanggal kembar seperti 11.11, bukan? Penawaran diskon besar-besaran itu tak ubahnya digandrungi konsumen yang ingin mendapatkan barang incaran dengan harga miring.
Promo tanggal kembar sendiri, kabarnya, pertama kali diperkenalkan oleh e-commerce raksasa asal Cina, yakni Alibaba. Pesta belanja itu berlangsung di Hari Jomblo Sedunia yang jatuh pada 11 November.
Singles’ Day, begitu sebutannya, merupakan sebuah momen yang lazim dirayakan di Negeri Tirai Bambu. Para lajang di Cina merayakan ini sebagai bentuk ‘kebebasan’ dalam menjalani hidup.
Mereka biasanya memperingati Singles’ Day dengan memanjakan diri sendiri, misalnya lewat berbelanja. Kebiasaan masyarakat Cina yang demikian akhirnya mencetuskan promo 11.11, yang lantas menjadi pelopor diskon tanggal kembar.
Sukses Membuat Banyak Orang Tergiur
Inovasi promo yang demikian ternyata sukses menuai minat banyak orang untuk berbelanja. Iming-iming potongan harga tak jarang membuat konsumen, utamanya wanita, kalap hingga membeli barang yang sebetulnya tak diperlukan.
Berkaitan dengan fenomena ini, psikolog klinik dan forensik, Kasandra Putranto, menganggap sebagai hal lumrah. Penawaran diskon, menurutnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita yang menganggap lebih untung bila membeli barang murah.
“Sale memberikan efek psikologis, orang jadi pengen beli,” jelas psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, dikutip dari detik.com, Jumat (11/11). Kasandra mengatakan bahwa penawaran yang demikian sebenarnya sama saja, “Lagi diskon beli satu dapat dua, padahal memang harga aslinya setengahnya.”
Dia menilai program sale hanyalah sebuah teknik marketing guna menarik konsumen. Pemilik merek yang menawarkan diskon biasanya memakai teknik psikologi marketing agar produknya laris di pasaran.
Misalnya saja, belanja di salah satu merek akan mendapat voucher senilai Rp100 ribu. Padahal, harga produk yang dijual tidak ada yang di bawah nilai voucher.
Kendati demikian, tak sedikit konsumen yang justru merasa untung bila mendapat voucher itu. Mereka seolah lupa sebenarnya uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan voucher itu lebih besar ketimbang potongan yang dijanjikan.
“Sebenarnya itu hanya psikologi marketing. Terkadang kita tertarik dengan harga lebih murah tapi dapatnya banyak padahal dia lupa bahwa uang yang kita belanjakan juga lebih banyak," ujar Kasandra.
Lantas, Apa Itu Psikologi Marketing?
Psikologi marketing sendiri merupakan pemahaman terhadap motif yang mampu memengaruhi emosi dan tindakan konsumen dalam memandang suatu produk, maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis.
Diskon ataupun flash sale, sejatinya, adalah salah satu bentuk dari psikologi marketing yang menerapkan prinsip “timbal balik.”
Bila dianalogikan dalam kehidupan sehari-hari, konsepnya sama seperti ketika seseorang melakukan sesuatu untuk Anda, maka Anda juga akan merasa ingin melakukan sesuatu untuk mereka.
Demikianlah sekilas pembahasan mengenai promo tanggal kembar yang seringkali membuat konsumen tergiur, bahkan kalap hingga belanja berlebihan. Apakah Anda termasuk orang yang mudah tergoda potongan harga?