bakabar.com, JAKARTA - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka meminta Bulog terus melakukan penyerapan terhadap beras milik petani untuk meningkatkan ketersediaan pangan, apalagi saat ini masih panen raya.
"Daya serap Bulog harus ditingkatkan, karena sampai saat ini masih menjadi problem," kata Jan Maringka di Cirebon, Jawa Barat, Senin (15/50, saat melakukan panen raya padi.
Ia menjelaskan saat ini petani sedang panen raya, meskipun ada beberapa daerah lainnya telah memasuki masa tanam kedua, dan ini menunjukkan bahwa produksi padi atau beras sedang baik.
Menurutnya, di masa panen seperti ini, seharusnya Bulog terus melakukan penyerapan beras petani, agar bisa mencukupi ketahanan pangan dalam negeri. Untuk itu, ia mengingatkan, saat ini produksi beras dalam negeri sedang meningkat, dan ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi stok pangan nasional.
Baca Juga: Genjot Produksi, Kementan: Petani Sebaiknya Beli Benih Bersertifikat
"Saat ini kami juga masih melakukan panen raya, dan diharapkan beras akan terus surplus (Sehingga perlu ada penyerapan dari Bulog secara maksimal)," tuturnya.
Menurutnya di Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, para petani masih melakukan panen raya dengan luas hamparan sawah mencapai 75 hektare, dengan produktivitasnya mencapai 6,1 ton per hektare, hasil panen kali ini dapat menambah jumlah ketersediaan beras nasional di pertengahan 2023.
Jan Maringka memprediksi secara nasional produksi padi Januari-Mei 2023 sebanyak 23,94 juta ton, sedangkan Kabupaten Cirebon sebanyak 279.893 ton GKG atau 5,54 persen dari produksi Jabar sebanyak 5,05 juta ton.
Baca Juga: Tetap Produktif Saat El Nino, Sektor Pertanian Perlu Memperhatikan Ini
Untuk itu, Ia mengajak para petani untuk menggunakan bibit unggul agar produksi padi bisa meningkat signifikan, bahkan ada bibit yang produktivitasnya mencapai 10 ton per hektare, dan ini perlu terus dikembangkan.
"Dengan bibit unggul, produktivitas padi petani juga bisa meningkatkan signifikan," tandasnya.