Kalsel

Pengungsi Banjir Kalsel Terus Berkurang, Pemerintah Antisipasi Masalah Pascabanjir

apahabar.com, BANJARBARU – Jumlah pengungsi banjir di Kalimantan Selatan makin hari terus berkurang. Sementara status tanggap…

Featured-Image
Banjir Kalsel tahun 2021. Foto-Ist

bakabar.com, BANJARBARU – Jumlah pengungsi banjir di Kalimantan Selatan makin hari terus berkurang.

Sementara status tanggap darurat untuk tingkat provinsi akan berakhir 3 Februari nanti.

“Tolong disikapi bagaimana setelah nanti status tanggap darurat berakhir untuk masing-masing kabupaten/kota bersikap. Diharapkan bantuan door to door, sehingga tidak dua kali logistiknya disampaikan, ucap Kepala Dinas Kominfo Kalsel, GT Yanuar Noor Rifai dalam rapat virtual penanganan banjir.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel pada Senin (2/1) sore, dari total 135.656 pengungsi, saat ini tersisa 28.429 orang.

Sementara, 107.227 warga lainnya memutuskan kembali ke kediamannya masing-masing.

Karo Ops Polda Kalsel, Moch Noor Subchan, dalam paparannya mengungkapkan ada tumpang tindih penyaluran logistik di lapangan kepada penyintas banjir.

Hal itu disebabkan, tidak ada laporan atau pendataan yang dilakukan pihak luar kepada BPBD Kalsel saat ikut membagikan bantuan penanganan banjir.

“Ada yang masyarakat yang diberi bantuan oleh suatu perusahaan tetapi tidak melapor ke BPBD. Ini yang kita waspadai, sudah menerima tetapi tidak mengaku menerima,” bebernya.

Untuk itu, dia berharap agar seluruh kepala BPBD kabupaten/kota aktif dalam hal pendistribusian bantuan logistik banjir.

Polda Kalsel melalui Polres juga telah menginstruksikan agar jajaran bhabinkamtibmas ikut terlibat dalam melaporkan wilayah-wilayah yang masih memerlukan bantuan, khususnya makanan.

“Yang ingin kita antisipasi, jangan sampai timbul permasalahan sosial di masyarakat. Karena semua pemenuhan masyarakat untuk hidup, dapat terpenuhi sementara waktu,” imbuhnya

Sebagai informasi, sampai saat ini, total korban terdampak banjir di Kalsel tercatat 631.889 jiwa dari 175.949 kepala keluarga (KK). 24 korban jiwa ditemukan meninggal dan 3 orang dinyatakan menghilang.

Banjir Kalsel juga mengakibatkan infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Terdata yang mengalami dampak banjir yaitu 101.227 rumah, total 1.688.695 meter jalan, 1.414 sekolah, 128 jembatan, 838 tempat ibadah dan 124 sarana kesehatan.

Berikut laporan terbaru yang dihimpun BPBD Kalsel per 1 Februari pukul 18.00 WITA :

1. Kabupaten Tabalong
– 3.194 KK
– 9.937 jiwa

2. Kabupaten Balangan
– 7.258 KK
– 22.304 jiwa
– 10.000 pengungsi

3. Kabupaten Hulu Sungai Tengah
– 29.060 KK
– 88.321 jiwa
– 9.326 pengungsi

4. Kabupaten Hulu Sungai Utara
– 1.582 KK
– 4.774 jiwa

5. Kabupaten Hulu Sungai Selatan
– 4.221 KK
– 10.534 jiwa

6. Kabupaten Tapin
– 549 KK
-1.607 jiwa
– 328 pengungsi

7. Kabupaten Barito Kuala
– 18.683 KK
– 59.196 jiwa
– 9.170 pengungsi

8. Kabupaten Banjar
– 60.654 KK
– 275.906 jiwa
– 82.782 pengungsi

9. Kabupaten Tanah Laut
– 13.476 KK
– 42.543 jiwa
– 9.814 pengungsi

10. Kota Banjarbaru
– 2.134 KK
– 8.243 jiwa
– 7.722 pengungsi

11. Kota Banjarmasin
– 35.138 KK
– 108.524 jiwa
– 6.514 pengungsi



Komentar
Banner
Banner