bakabar.com, BANJARBARU – Jumlah pengungsi banjir Kalimantan Selatan terus berkurang. Saat ini pengungsi tersisa 28.379 orang.
Melihat kondisi yang berangsur pulih, status tanggap darurat tingkat provinsi kemungkinan tidak akan diperpanjang lagi.
“Dengan berkurangnya jumlah pengungsi, artinya indikator normal sudah mendekati,” ucap Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat dalam konferensi pers penanganan banjir, Selasa (2/2) petang.
Dari 11 kabupaten/kota terdampak, 5 di antaranya sudah beraktivitas normal.
Melihat daerah sebarannya, diketahui pengungsi tersisa ada di 6 kabupaten/kota yaitu 6.067 orang di Banjar, 1.142 orang di Tanah Laut, 4.646 orang di Banjarbaru, 1.219 orang di Hulu Sungai Tengah, 9.033 di Barito Kuala dan 6.272 orang di Banjarmasin
Kendati demikian, penetapan perpanjangan status tanggap darurat masih akan dirundingkan bersama dengan Gubernur Kalsel dan pemangku kepentingan lainnya.
“Bagaimanapun yang mengambil keputusan dan yang menetapkan mau diperpanjang atau tidak adalah pimpinan. Nanti malam kita rundingkan dengan Pak Gubernur, Danrem dan Kapolda. Minimal besok sore disampaikan,” lanjutnya.
Sebagai pengingat, status tanggap darurat bencana banjir tingkat provinsi akan berakhir 3 Februari 2021 besok.
Jika melihat kondisi saat ini, sejumlah permasalahan memang masih belum terselesaikan. Seperti pengungsi yang masih ada di posko penampungan hingga kerusakan sejumlah infrastruktur.
Meminjam data BPBD Kalsel, jumlah total korban terdampak banjir secara menyeluruh adalah 633.732 jiwa dari 176.278 kepala keluarga (KK). 107.277 penyintas banjir yang mengungsi sudah kembali ke kediamannya masing-masing. Ada 24 korban jiwa dan 3 orang masih dinyatakan hilang.
Lalu kerusakan pada fasilitas dan infrastruktur di antaranya pada 1.415 sekolah, 840 tempat ibadah, 101.663 rumah terendam, 128 jembatan, 125 sarana kesehatan dan total 1.688.695 meter jalan