Hot Borneo

Pengguna Pertamax Beralih ke Pertalite, Sejumlah SPBU di Palangka Raya Antre Panjang

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Sejumlah SPBU di Palangka Raya, Kalteng, dipenuhi antrean pengendara yang ingin mengisi…

Featured-Image
Suasana antrean kendaraan di SPBU Kota Palangka Raya. Foto-apahabar.com/Andre

bakabar.com, PALANGKA RAYA – Sejumlah SPBU di Palangka Raya, Kalteng, dipenuhi antrean pengendara yang ingin mengisi BBM jenis pertalite, Kamis (9/6).

Dari informasi yang dihimpun bakabar.com di Palangka Raya, hal ini imbas dari kenaikan harga BBM jenis pertamax yang semula dijual Rp 9.200 per liter kini menjadi Rp 12.750 per liternya sehingga pengguna banyak beralih menggunakan pertalite.

Sementara untuk pertalite ini ada mengalami penurunan sejak hampir sebulan yang lalu dengan harga sebelumnya Rp 7.850 per liter kini menjadi Rp 7.650 per liternya.

Selain itu pasokan BBM jenis pertalite ini sebenarnya normal seperti biasa ke sejumlah SPBU yang ada di Kota Palangka Raya, namun akibat peralihan pengguna partamax ke pertalite memicu terjadinya antrean panjang.

Siswanto, salah satu pengguna kendaraan roda empat yang ikut dalam antrean panjang untuk mendapatkan pertalite ini mengaku cukup lelah saat menunggu giliran pengisian BBM di SPBU yang ada di Jalan G. Obos Palangka Raya.

“Antreannya lumayan panjang pak, sepertinya banyak yang ingin membeli di lajur pertalite,” ujarnya, Kamis pagi

Antrean panjang kendaraan ini juga disinyalir akibat banyaknya kendaraan yang melangsir BBM jenis pertalite di SPBU secara berulang kali.

Menanggapi situasi yang terjadi saat ini, sejak kemaren tim dari Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Palangka Raya mulai melakukan monitoring ke 7 SPBU yang ada untuk mengetahui kondisi penjualan BBM, khususnya pertalite.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui stok pertalite cukup atau tidak, karena dalam beberapa hari ini terjadi kelangkaan, sehingga menyebabkan terjadinya antrean kendaraan.

"Setelah kita cek ternyata stok pertalite cukup," kata Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Palangka Raya, Hadriansyah.

Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari pengelola SPBU yang ada di Kota Palangka Raya memang suplai BBM jenis pertalite ada yang terlambat dikirim sehingga sempat terjadi kekosongan stok di SPBU.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang membeli BBM di SPBU jangan membeli secara berlebihan seperti menggunakan jerigen karena dari pihak Pertamina juga sudah dikeluarkan edaran jika hal itu dilarang,” tandasnya.

Komentar
Banner
Banner