Kenaikan Tarif Kereta

Pengguna KRL Keberatan Tarif Commuterline Naik

Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline keberatan atas rencana kenaikan tarif moda transportasi itu di awal 2023.

Featured-Image
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Foto: tirto.id

bakabar.com, JAKARTA– Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline keberatan atas rencana kenaikan tarif moda transportasi itu di awal 2023.

Pengguna KRL Commuterline Fajrini Suwandani menjelaskan keberatan jika kenaikan tarif KRL menjadi Rp5.000 untuk 25KM pertama.

Penolakan itu dikarenakan ketidakpuasan dirinya terhadap fasilitas Commuter line yang dirasa masih kurang.

“Kereta yang ke stasiun Nambo misalnya, itu jumlahnya sedikit sekali dan selama ini jadinya untuk naik kereta aja harus seperti kejar-kejaran,” kata Fajrini kepada bakabar.com di Jakarta, Selasa (13/12).

Ia mengaku sudah sering menyampaikan keluhan tersebut ke pihak KRL melalui beberapa media sosial.

Namun keluhannya itu belum mendapatkan respon yang baik karena fasilitas kereta yang ada masih belum ada perbaikan.

“Jawabannya cuma terima kasih atas masukannya dan akan dijadikan bahan evaluasi ke depan. Pertanyaannya ke depan mana?, tidak ada perubahan sampai sekarang,” ujar Fajrini.

Alasan lain penolakan itu karena KRL dinilai sudah menjadi angkutan bagi semua kalangan masyarakat.

Sehingga dengan adanya kenaikan tarif akan membebani terutama bagi masyarakat kelas bawah.

“KRL itu untuk semua golongan karena harga yang terjangkau dan sangat memudahkan mobilitas, jadi janganlah disulitkan dengan harga yang mahal,” tutur Fajrini.

Pengguna KRL lainnya Bagus Ishariansyah mengungkapkan hal yang sama.

Dalam situasi di mana terjadi kenaikan harga BBM dan bahan pangan, rencana kenaikan itu akan semakin memberatkan pengeluaran.

“Karena sekecil apapun kenaikan harga pasti akan berdampak terhadap pengeluaran,” papar Bagus,

KRL menjadi pilihan banyak orang karena dinilai bisa menghemat pengeluaran biaya transportasi..

Sehingga kenaikan tarif  dapat membebani masyarakat dengan kemampuan keuangan yang terbatas.

“(Bila) KRL dinaikin, terus orang yang buat hidup saja sudah mepet, nantinya disuruh naik apa?,” ucap Bagus.

Editor


Komentar
Banner
Banner