Kalsel

Pengerjaan Fisik Bendungan Riam Kiwa Paling Cepat Pertengahan 2022

apahabar.com, MARTAPURA – Jika tidak ada aral, pembangunan fisik Bendungan Riam Kiwa Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan,…

Featured-Image
Komisaris Utama PTAM Intan Banjar Mokhamad Hilman. Foto-apahabar.com/hendralianor.

bakabar.com, MARTAPURA – Jika tidak ada aral, pembangunan fisik Bendungan Riam Kiwa Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai dikerjakan paling cepat di pertengahan 2022.

Pembangunan Riam Kiwa masuk dalam proyek strategis nasional yang ditarget selesai pada 2025.

Saat ini, proyek tersebut masih dalam proses pengadaan lahan dan penganggaran oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan.

"Proses persiapan pengadaan lahan sudah selesai yang ditandai dengan penetapan lokasi oleh Bupati Banjar pada 27 November 2021 lalu," ujar Sekda Banjar, H Mokhamad Hilman, kepada bakabar.com belum lama tadi.

Lokasi Bendungan Riam Kiwa ditetapkan di Desa Angkipih dan Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan. Lahannya seluas 771,51 hektare.

Dari total luas lahan tersebut, sebagian besar masuk dalam kawasan hutan produksi tetap seluas 753,85 hektare.

Sisanya, 11,86 hektare masuk kawasan hutan produksi terbatas, dan areal penggunaan lain (APL) milik masyarakat seluas 5,81 hektare.

Untuk lahan yang berstatus hutan, kata Hilman, pihak BWS III Kalimantan sudah meminta rekomendasi kepada Gubernur Provinsi Kalsel untuk rencana pelepasan kawasan hutan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).

"Tinggal menunggu proses dari LHK," tutur Doktor Hukum jebolan Unissula Semarang juga Magister Teknik di ITS Surabaya ini.

Terkait lahan yang berstatus APL proses pengadaan tanah diserahkan kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalsel.

Hilman bilang data-data pemilik lahan APL sudah diserahkan ke BPN yang selanjutnya dilakukan tahapan pelepasan lahan.

"Nanti diproses tahapannya seperti menentukan berapa (nilai) lahan dari appraisal, pengukuran, dan sebagainya, itu urusan BPN sampai dengan serah terima lahan," ungkapnya.

Lebih jauh Hilman menjelaskan pihak BWS III Kalimantan juga sudah mulai menyiapkan nilai anggaran pengadaan lahan sampai pengerjaan fisik. Total dana yang diperlukan mencapai Rp 2 triliun lebih.

Khusus untuk anggaran pengerjaan fisik, sudah siap dana bantuan dari luar negeri dan dana pendamping dari APBN.

"Kalau dana sudah siap dan pengadaan tanah berjalan lancar, di pertengahan 2022 sudah bisa dilaksanakan pengerjaan fisik, setelah melalui proses pengadaan barang dan jasa oleh Kementerian PUPR," pungkas Hilman.

Untuk diketahui, bendungan Riam Kiwa ini bertujuan untuk mereduksi banjir hingga 70 persen pada daerah aliran sungai (DAS) dan sebagai penyedia ari baku sebanyak 4500 liter/detik.

Selain itu punya potensi menjadi pengairan irigasi untuk pertanian hingga 1800 hektare, dan menyuplai tenaga listrik sebesar megawatt.

img

Citra satelit lokasi Bendungan Riam Kiwa yang berada di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar. foto-istimewa.



Komentar
Banner
Banner