Rupanya ia adalah Iwan Temon, seorang pengamen yang biasa mangkal di Pasar Lama.
Temon tinggal di kawasan Sungai Andai Banjarmasin Utara.
Sebelum ditemukan tewas, ia bersama temannya bernama Rahman terlihat mengamen di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin Tengah.
Saat kejadian, Ketua RT setempat, Hasbianoor menuturkan ada sekitar 10 pemuda yang sedang nongkrong di lokasi kejadian.
“Ada sekitar 10 pemuda yang juga pengamen nongkrong. Memang sering banyak pengamen nongkrong di sini,” katanya.
Meski begitu, Hasbi tidak melihat jelas detik-detik pengeroyokan maut itu berlangsung.
“Tadi saya dibanguni sama salah satu warga di sini, katanya ada yang berkelahi,” katanya.
Setelah diberitahu, Hasbi baru keluar rumah dan melihat korban sudah tergeletak.
“Saat itu sudah sepi. Korban sudah tergeletak, tapi waktu itu masih hidup. Saya kemudian memanggil relawan rescue untuk menolong, tapi saat ambulans datang korban terlihat sudah tak bernyawa,” katanya.
Melihat korban sekarat, Hasbi lalu menelepon kantor kepolisian setempat.
“Saya tidak berani ngapa-ngapain melihat korban sudah meninggal. Saya lalu menelepon polisi,” katanya.
Saat polisi datang, mereka menemukan dua luka tusuk di bagian dada dan dagu korban.
Selain itu juga ditemukan dua pisau yang diduga barang bukti.
Satu pisau dengan darah yang masih berlumuran dan satu pisaunya bersih.
Sementara Rahman berhasil selamat dari pengeroyokan itu meski mengalami luka di bagian kepala.
Kurang dari 24 Jam, Para Pembunuh di Pasar Lama Banjarmasin Ditangkap!