bakabar.com, JAKARTA - Ketua INSTRAN (Institut Studi Transportasi), Ki Darmaningtyas menyebut Polda Metro sudah memiliki program inovatif untuk mengurai kemacetan dan kerawanan lakalantas dan kejahatan saat arus mudik yang benar.
Namun ia menyebut ada beberapa usulan kepada Polda Metro yang bisa diterapkan ketika arus balik agar semuanya berjalan aman dan lancar.
"Ke depan, Ditlantas Polda Metro Jaya sebaiknya menerapkan kebijakan contraflow. Ini lebih pas karena selain dapat menambah kapasitas di jalur pergerakan utama yang ke arah timur dan arus balik ke arah barat menuju Jabodetabek," kata Ki Darmaningtyas dalam keterangan resminya yang diterima bakabar.com, Kamis (20/4).
Baca Juga: Catat! Titik Lokasi Contraflow-One Way di Jalur Mudik Lebaran 2023
Selain itu, Darmaningtyas juga meminta Polda Metro agar dapat memberikan kesempatan kepada kendaraan yang melawan arus untuk melintas, terutama angkutan umum.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia, Edi Saputra Hasibuan mengatakan Polda Metro Jaya tidak cukup mengontrol arus mudik hanya dengan rekayasa lalu lintas.
"Kehadiran anggota di lapangan dalam membantu masyarakat sangat dibutuhkan," kata Edi.
Selain itu, Edi juga menilai kalau mudik gratis sangat berpengaruh untuk masyarakat. Karena itu salah satu upaya juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Namun perlu dipikirkan juga adanya arus balik gratis biar seimbang," ujarnya.
Baca Juga: Pemudik Tinggalkan Jakarta melalui Cikampek, Jasamarga: 393.060 Kendaraan
Diketahui, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto meninjau jalur arus mudik lebaran 2023 di KM 9 Tol Jakarta-Cikampek. Ia menyebut puncak arus mudik akan dimulai malam ini.
“Perkiraan ini termasuk yang peak-nya ya. Puncaknya mungkin karena ke arah misalnya Jawa Tengah itu kendaraan biasa dalam keadaan biasa butuh 7-8 jam itu masuk Semarang. Kalau misalnya ini peakya bisa besok pagi atau besok siang baru sampai,” katanya, Rabu (19/4).
Dirinya menyebut jika Tol Jakarta-Cikampek mulai padat, pihaknya akan memberlakukan sistem contraflow.
“Dari Korlantas dan Ditlantas Polda Metro sudah sangat sinergis, ketika antrian mengekor sampai kilometer Jakarta dengan gerakan yang sangat lambat, Korlantas akan membuat terobosan dengan ada contraflow,” ujarnya.