Pemkab Hulu Sungai Tengah

Pemulihan Pascabanjir, UNISM Terjunkan 328 Mahasiswa Bantu HST

apahabar.com, BARABAI – Sebanyak 328 mahasiswa Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin akan membantu Pemerintah Kabupaten Hulu…

Featured-Image
Mahasiswa UNISM melakukan pengabdian di HST, Selasa (23/2). Foto: Diskominfo HST for apahabar.com.

bakabar.com, BARABAI - Sebanyak 328 mahasiswa Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin akan membantu Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), khususnya dalam penanganan pemulihan pascabanjir.

Diterjunkannya ratusan mahasiswa tersebut dalam rangka melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program kampus tersebut. Mereka akan mengabdi selama 4 bulan di Hulu Sungai Tengah.

Ratusan mahasiswa UNISM ini secara resmi dilepas melakukan kegiatan MBKM oleh PLH Bupati HST, H Faried Fakhmansyah melalui Staf Ahli HM Yuserani di halaman Kantor Bupati setempat, Selasa (23/2).

img

Mahasiswa dari 14 program studi di 3 Fakultas UNISM ini akan bertugas di 4 Kecamatan, terutama di wilayah yang terdampak banjir pada Januari 2021 lalu.

Mahasiswa dari fakultas kesehatan, humaniora dan saintek memiliki peranannya masing-masing dalam membantu Pemkab HST selama 4 bulan ke depan.

Pengimplementasian Program MBKM ini merupakan tindak lanjut MoU antara UNISM dengan Pemkab HST pada 11 Februari tadi.

Yuserani mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan program MBKM tersebut.

Menurut dia, program itu merupakan bentuk aksi kemanusiaan dengan proses pengkolaborasian dalam rangka pembinaan mahasiswa.

Dia juga menilai kegiatan itu cerminan peran aktif kampus terhadap pembangunan daerah. Khususnya dalam upaya pemulihan pascabanjir di HST.

Karena itu, Yuserani mengharapkan, program MBKM dapat diorientasikan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon sarjana.

Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti pendidikan, penelitian dan berperan aktif dalam pengabdian masyarakat, lanjut Yuserani perlu diimplementasikan.

“Ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki dapat dikembangkan secara kreatif dan inovatif. Berikan kontribusi yang positif bagi percepatan potensi sumber daya manusia di pedesaan bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya dalam rangka pemulihan kondisi HST pascabanjir,” pesan Yuserani.

Adapun mahasiswa yang akan ditugaskan di Hantakan yakni, 165 mahasiswa dengan program membuat alarm tanggap bencana, pembuatan solarsell atau tenaga alternatif, trauma healing, edukasi manajemen bencana (disaster management), clusterisasi masyarakat dampak bencana dan pengintegrasian program pada dinas sosial.

Di wilayah Kecamatan Batu Benawa, ada 35 mahasiswa yang ditugaskan dengan kegiatan membangun Desa Pramuka. Tempatnya di desa Baru, Waki.

Kemudian di Kecamatan Barabai, 38 mahasiswa akan ditugaskan membuat sekolah tanggap bencana.

Terakhir di Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), 97 mahasiswa akan mengadakan kegiatan membangun desa kawasan ekonomi produktif untuk menuju mandiri ekonomi.



Komentar
Banner
Banner