bakabar.com, BANJARMASIN - Muhammad Fauzi (27), pemuda yang ditemukan tewas di perairan Sungai Lulut Banjarmasin rupanya korban pembunuhan.
"Iya, benar [korban pembunuhan]," kata Kasat Polair Polresta Banjarmasin, AKP Christugus Lirens, Selasa (22/17) pagi.
Hal itu terungkap usai pemeriksaan visum dilakukan terhadap jasad korban oleh tim medis dari instalasi pemulasaran jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Dari hasil pemeriksaan terungkap jika korban menderita lebam di leher dan luka terbuka di bagian bawah telinga sebelah kiri.
Dari petunjuk itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah teman korban.
Sebelum hilang, Fauzi sempat diketahui sempat minum-minuman keras beserta 6 orang temannya di dalam kamar rumah miliknya pada Minggu (20/11) dini hari.
"Kita amankan sejumlah teman korban yang ketika itu ikut minum-minuman keras pada Senin (21/11) malam, karena diduga sebagai pelaku," ujar AKP Christugus Lirens.
Adapun keenam teman korban tersebut antaranya Andiyani alias Andi, Asyid alias Rasyid, Muhtar alias Utar, Mardian alias Jalik, Ian alias Ombong, Taufik alias Opik.
Lantas dari sana polisi kemudian melakukan pemeriksaan mendalam hingga terungkap jika Andiyani alias Andi adalah dalang utama penyebab tewasnya Fauzi.
Atas hal tersebut, Andiyani alias Andi langsung dilakukan penahanan beserta sejumlah barang bukti yakni satu celana pendek, satu baju kaos, dan beberapa pecahan dinding kalsiboard.
Akibat perbuatannya itu, pelaku lantas terancam hukuman berdasar Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Diwartakan sebelumnya, seorang pemuda, Muhammad Fauzi (27) ditemukan tak bernyawa di perairan Sungai Lulut Banjarmasin, Senin (21/11).
Menurut sang ibu, Susi (49) menuturkan jika MF hilang sejak Minggu (20/11) dini hari lalu.
Kata Susi, sebelum hilang, sekitar pukul 03.00 Wita, MF bersama beberapa temannya sempat terlihat sedang pesta minuman keras di rumahnya.
"Dia pesta miras di kamarnya," kata Susi.
"Saya waktu itu bangun, karena suami saya mau berangkat kerja," imbuhnya.
Melihat Susi bangun, Fauzi dan teman-temannya pun pergi keluar. "Tidak tau ke mana perginya," jelasnya.
Usai memberangkatkan suami pergi bekerja, Susi lantas kembali untuk tidur. "Kukira dia masih nongkrong, jadi tidak dicari," bebernya.
Namun demikian, hingga Minggu petang, Fauzi tak kunjung pulang. Susi sebenarnya sempat menanyakan keberadaan MF kepada teman-temannya yang nongkrong dengan MF malam itu, namun mereka mengaku tidak tahu.
"Mereka ngakunya tidak tahu," sebutnya.
Hingga akhirnya, pada Senin petang, jasad Fauzi ditemukan sudah tidak bernyawa di sungai tak jauh dari rumahnya.
Jasad warga Gang Karya Tani, Kelurahan Sungai Lulut, Sungai Tabuk Banjar itu pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang tengah mandi di sungai.
Kehebohan anak-anak setelah melihat jasad pemuda itu kemudian menarik perhatian warga lainnya.
Warga lantas berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Sejurus itu diikuti oleh sejumlah relawan gawat darurat.
Setelah berhasil diangkat, jasad Fauzi kemudian dibawa ke instalasi pemulasaran jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin untuk diperiksa lebih lanjut.