Kalsel

Pemuda Tapin Terus Berupaya Membangkitkan Seni dan Budaya Daerah

apahabar.com, RANTAU – Pemuda Tapin yang tergabung dalam Gerakan Lestari Seni (Gelas) Budaya Tapin menggelar dialog…

Featured-Image
Dialog Pemuda dan Seni Budaya yang digelar Gelas Budaya Tapin di Three’fa Caffe, Rantau. Foto-apahabar.com/M Fauzi Fadilah

bakabar.com, RANTAU – Pemuda Tapin yang tergabung dalam Gerakan Lestari Seni (Gelas) Budaya Tapin menggelar dialog dan pentas kesenian musik panting di Three’fa Caffe, Sabtu (15/2) malam.

Acara bertemakan Pemuda dan Seni Budaya itu mereka gelar dalam rangka membangkitkan seni dan budaya Tapin, yang kini dirasa mulai ditinggal generasi sekarang.

Dalam dialog dan pentas seni panting itu, Tony, seniman panting asal Desa Parigi diundang untuk menunjukkan kebolahnya kepada puluhan pengunjung.

Ketua Gelas Budaya Tapin, Benny Ashadi mengajak semua pihak agar peduli terhadap kesenian dan budaya daerah. Sebab, konon katanya, Tapin sendiri merupakan penyumbang 70 persen kesenian di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dia mengimbau agar seni dan budaya di daerah jadi jati diri pemuda sekarang. “Bukan melonak modernisasi, tapikan kita juga tak mesti harus melupakan jati diri daerah kita, khusus Tapin konon katanya 70 persen kesenian di Kalimantan Selatan berasal dari daerah kita. Kita patut bangga, ” ujar Benny Ashadi.

Gelas Budaya Tapin sendiri diungkapkan Benny sudah mendapat restu dari para tokoh seniman setempat. Misalnya Akhmad Riyadi yang sering disebut Kai Keraton, tokoh Seni Budaya Tapin Ibnu Mas’ud dan juga Mang Sahil.

Nah, melalui acara ini, Gelas Budaya Tapin ingin menyampaikan bahwa, maksud dan tujuannya adalah menggambarkan hubungan antara keduanya itu sangat penting dan mengikat.

Rizkan Fadhiil, Sekretaris Gelas Budaya Tapin menimpali, untuk mengembangkan dan melestarikan itu sangat penting peranan pemudanya.
“Bagaimana seni budaya daerah masa depan, itu tergantung apa yang dilakukan pemuda hari ini,” timpal Rizkan.

Meskipun tergolong baru, Gelas Budaya Tapin ini resmi berdiri sebagai sebuah organisasi pada 27 Januari 2020.

Mereka berupaya konsisten jadi pelopor dalam pengembangan minat dan bakat berkesenian di Tapin. Disamping itu juga sebagai wadah untuk pemuda Tapin untuk berkegiatan.

“Rencananya kami bersama tukang kupi dan komunitas sosial akan mengadakan event yang menampilkan kesenian daerah Tapin di bulan April mendatang,” lagi ujar Benny lagi menambahkan.

Mereka juga berharap peran pemerintah daerah melalui intansi terkait untuk tak henti menjaga kelestarian seni dan budaya di Tapin.

Mereka merasa Tapin berpotensi mendongkrak perekonomian melalui sektor kebudayaan dan pariwisata.

Mereka berharap, tempat wisata tak melulu menjual air, tumbuhan hijau, gunung, sebab semua daerah mempunyai keindahan keindahan alam itu. Sebaliknya, pemerintah juga gencar mempromosikan seni dan kebudayaan daerah.

Baca Juga:Pemkot Apresiasi 8 Pelestari Seni Budaya di Banjarmasin

Baca Juga:Nonbar Film Pangeran Antasari, Upaya Seniman Melestarikan Sejarah

Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner