bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjamin keselamatan para kontingen di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua pada akhir September nanti.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, Hermansyah, usai melepas keberangkatan para atlet di Gedung Mahligai Pancasila, Kamis (16/9).
"Dari datang sampai pulang sudah terjadwal, juga terkait pengamanannya di sana," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel, Bambang Heri Purnomo, menegaskan pengamanan dari aparat akan terus melekat pada seluruh kontingen.
"Informasi dari pusat, pengamanan untuk para atlet dan official di sana akan melekat. Jadi diusahakan para atlet datang sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan," ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (15/9) siang.
Kalsel mengirim 21 aparat Kepolisian dan 4 prajurit TNI yang nantinya akan dibagi sesuai masing-masing penugasan.
"Itu yang melekat dari kontingen Kalsel. Sedangkan untuk masing-masing cabor memiliki pengawalan tersendiri dari aparat gabungan TNI-Polri yang sudah siap di sana (Papua)," ungkapnya
Saking ketatnya pengamanan yang diberikan kepada setiap kontingen, para atlet dan official tidak diperkenankan berkeliaran bebas.
"Pulang pergi dikawal. Tidak bisa seperti pelaksanaan PON Jawa Barat yang bisa santai-santai. Lokasi menetap di sana pun juga sudah kita tentukan, tidak boleh kemana-mana," tegasnya meyakinkan.
Di samping itu, Bambang juga membawa empat dokter dan 8 perawat yang juga akan dibagi ke masing-masing wilayah penempatan lomba.
"Masing-masing wilayah penempatan lomba ada satu dokter dan dua perawat," ujarnya.
Karena mendapat layanan pengawalan dari aparat keamanan, ia pun meminta agar setiap cabor bisa datang secara bersamaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, alias tidak berangkat sendiri-sendiri.
"Karena dari bandara, rombongan pasti dijemput dengan pengawalan yang ketat untuk diantar ke penginapan. Kemudian. Ketika bertanding pun juga dikawal," pungkasnya.
Perlu diketahui, saat ini Papua menjadi salah satu daerah konflik. Ancaman serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga sekarang terus mengintai.
Terbaru, dilansir dari Kompas, tim gabungan TNI-Polri menemukan dua perawat di dasar jurang Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (15/9) sore.
Satu nyawa perawat bernama Gabriela Meilan tak berhasil diselamatkan, sementara rekannya Kristina Sampe mengalami luka berat yang diduga akibat serangan dari kelompok separatis.