bakabar.com, BANJARMASIN - Dalam upaya mendukung visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2025–2030, Dinas Kelautan dan Perikanan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengembangan Klaster Budidaya Ikan Gabus Haruan (Haruan Estate)”, Selasa (29/4) di Banjarmasin.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, khususnya poin ke-21 dan ke-27 yang menargetkan peningkatan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya hasil kelautan serta pengembangan kawasan unggulan seperti Haruan Estate dan Shrimp Estate.
"Haruan atau ikan gabus bukan hanya bagian dari budaya masyarakat Banjar, tapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi besar sebagai komoditas unggulan," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel Rusdi Hartono diwakili oleh Sekretaris Dinas, Nadiyah.
Nadiyah menjelaskan, budidaya ikan haruan selama ini belum berkembang optimal akibat beberapa tantangan seperti pertumbuhan lambat dan konversi pakan yang tinggi. Meski demikian, tingginya permintaan baik untuk konsumsi maupun industri ekstrak albumin membuka peluang besar bagi pengembangan budidaya yang berkelanjutan.
"Melalui FGD ini, kami berharap para peserta dapat berbagi pengalaman dan wawasan dalam menyusun strategi percepatan pengembangan Haruan Estate. Ini penting untuk menjaga kontinuitas suplai, menekan inflasi pangan, dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
FGD ini menghadirkan narasumber dari berbagai institusi seperti Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), serta jajaran internal Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel.
Dengan terselenggaranya FGD ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjadikan Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik kawasan Kalimantan melalui sektor perikanan yang berdaya saing tinggi.
"Bersama-sama kita wujudkan pengembangan budidaya ikan gabus Haruan untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Nadiyah.