bakabar.com, BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin sama-sama menggelar Pasar Ramadan 2023.
Namun lokasi Pasar Ramadan digelar terpisah.
Pasar Ramadan Pemprov Kalsel dihelat di Siring 0 Kilometer, Banjarmasin.
Sedangkan Pasar Ramadan Pemkot Banjarmasin dilaksanakan di Siring Menara Pandang.
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menjelaskan Pasar Ramadan kali ini mengusung Ramadan Fair, Halal Food dan Pasar Raya.
Tujuannya untuk menekan inflasi daerah Kalsel.
Nantinya terdapat 100 stand untuk pedagang dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan lapak tersebut diberikan secara cuma-cuma alias gratis.
Bertolak belakang dengan Pasar Ramadan yang digarap Pemkot Banjarmasin.
Di mana, setiap pelapak harus merogoh kocek sebesar Rp1,3 juta selama sebulan.
Ironisnya, ada oknum yang diduga memperjualbelikannya dengan harga Rp3 juta per lapak
Bendahara Paguyuban Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin, Muhammad Rafi mengatakan biaya yang dipatok oleh Pemkot dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.
“Padahal sebelum pandemi Covid-19 per anggota payuguban hanya dipatok Rp1,1 juta. Bahkan lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ucap Rafi kepada bakabar.com, Rabu (22/3).
Ia menyebut kenaikan harga ini lantaran adanya kebijakan Pemkot Banjarmasin menggandeng event organizer (EO) bekerja sama dengan Payuguban Pedagang Pasar Wadai Ramadan.
“Kami berharap untuk pasar wadai bulan puasa tahun-tahun berikutnya bisa terselenggara tanpa harus menggaet EO atau semacamnya,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, terdapat 152 lapak pada Pasar Ramadan 2023 yang digelar Pemkot Banjarmasin.
Rinciannya yakni 15 stand akan diisi oleh dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Banjarmasin. Sisanya 137 stand ditempati oleh paguyuban pedagang pasar wadai.