Kalsel

Pemkot Dinilai Terburu-buru Bahas Revitalisasi Pasar Sudimampir Baru

apahabar.com, BANJARMASIN – Di tengah wabah Covid-19 sekarang, pemerintah Kota Banjarmasin terkesan terburu-buru membahas perencanaan revitalisasi…

Featured-Image
Tim Hukum Aliansi Pedagang Pasar Sudimampir Baru Banjarmasin , Mukhlis Ramlan bersama Ketua APPS, H Fauzi menilai langkah pemkot terburu-buru membahas revitalisasi Pasar Sudimampir Baru. Foto-apahabar.com/ Ahya Firmansyah

bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah wabah Covid-19 sekarang, pemerintah Kota Banjarmasin terkesan terburu-buru membahas perencanaan revitalisasi Pasar Sudimampir Baru.

Hal ini dikemukakan Tim Hukum Aliansi Pedagang Pasar Sudimampir Baru, Mukhlis Ramlan.

Ia melihat apa yang dilakukan Pemkot Banjarmasin dalam membahas perencanaan revitalisasi pasar di tengah wabah Covid-19 sudah menyakiti hati para pedagang di sana.

“Di tengah wabah sekarang di mana seluruh Pemda menghentikan seluruh proyek pembangunan dan fokus menangani wabah ini. Justru Pemkot bersama investor dan anggota DPRD Banjarmasin lakukan pertemuan tanggal 15 April lalu di balai kota,” ungkap Mukhlis, Senin (20/4).

Tentu hal ini dikatakan Mukhlis membuat hati para pedagang pilu dan bertanya-tanya.

Mengapa Pemkot terburu-buru melakukan pembahasan dan bukannya mempercepat penanganan virus tapi justru membahas proyek revitalisasi.

“Ada apa pemaksaan luar biasa revitalisasi Pasar Sudimampir Baru ini. Kami juga menyayangkan pernyataan Wakil Wali Kota Hermansyah di media yang mengatakan anggota dewan kota menyetujui revitalisasi ini,” terangnya.

Sementara menurut Mukhlis, pembahasan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama anggota dewan yang sudah dilakukan bersama Aliansi belum juga terealisasikan, di mana anggota dewan berjanji memperjuangkan suara pedagang.

“Selain itu pernyataan wakil wali kota mengatakan pemkot sudah ada investor dan lengkap dengan konsultan menurut kami juga menjadi pertanyaan besar, lagi-lagi kami terhentak,” kata Mukhlis.

Mukhlis pun mempertanyakan investor digandeng Pemkot. Ia menanyakan uji kualifikasi kepada investor.

“Apa rekam jejak investor ini membangun pasar. Bagaimana apabila terjadi sesuatu terhadap Pasar ini kemudian hari. Mengapa di penghujung rezim Ibnu-Herman ini begitu terburu-buru melakukan revitalisasi pasar,” bebernya.

Ketua Aliansi Pedagang Pasar Sudimampir H Fauzi mengatakan di tengah covid-19 yang menghantui warga ini harusnya pemkot menahan diri dan bersabar dalam melakukan tindakan.

Terlebih dikatakan H Fauzi para pedagang saat ini mengalami dampak luar biasa atas wabah virus corona.

“Di mana hati nurani di tengah kita berupaya keluar dari wabah ini justru pemerintah membicarakan revitalisasi pasar. Padahal Pasar Sudimampir Baru sampai dengan hari ini kondisinya masih kokoh masih bagus,” jelas dia.

H Fauzi merasa apa yang dilakukan Pemkot telah menyakitkan hati para pedagang.

“Di tengah corona ini, banyak pedagang mengeluh harus putar otak untuk makan dan mencari rejeki. Banyak karyawan harus diputus tapi kita tidak tega. Tapi kenapa sampai berita ini muncul, pemkot malah melakukan pembahasan revitalisasi Pasar,” tandas H Fauzi.

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner