bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru kian serius mengembangkan komoditas melon. Komoditas tersebut dikembangkan karena dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Komoditas melon memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” ucap Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani melalui siaran pers yang diterima bakabar.com.
Hingga saat ini, luasan tanaman melon di Kecamatan Cempaka mencapai kurang lebih 30 hektare dengan jumlah pembudidaya sekira 25 orang. Lalu, produktivitas yang menghasilkan mencapai 25-30 ton per hektare.
Sedangkan, untuk desa Sungai Abit pembudidaya melon yang sebelumnya hanya 1-5 orang, kini sudah mencapai 13-15 orang.
“Dengan rotasi tanam 1-3 kali per tahun setiap petani,” bebernya.
Menurutnya, petani holtikultura dapat memiliki kehidupan yang mapan, mengingat potensi tanaman melon sangat besar.
“Melon yang dihasilkan harus mampu bersaing dengan daerah lainnya,” tegasnya.
Untuk mendapatkan hasil melon yang berkualitas, kata dia, maka perlu adanya pertemuan antara pemerintah dan para petani. Tujuannya agar para terjadi saling tukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan.
“Diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri,” katanya.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan pemahaman sekaligus untuk menggenjot produksi tanaman pertanian.
“Saya inginkelompok tanidi Banjarbarumau berinovasi dengan tanaman jenis lainnya dan harus dipilih jenis yang cocok dengan kondisi lahan pertanian di sini,” pungkasnya.
Baca Juga:Paman Birin Inginkan Sereh Wangi Menjadi Komoditas Ekspor
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela