bakabar.com,v, PELAIHARI - Bupati Tala H. Rahmat Trianto mengapresiasi program pelatihan kerja yang dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tanah Laut.
Meski begitu, ia juga mengingatkan perusahaan yang selama ini menikmati hasil bumi daerah agar lebih memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sudah berapa lama mengambil hasil bumi Tanah Laut, tapi belum terasa manfaatnya? Jangan hanya mengaku cinta Tanah Laut kalau tidak ada kepedulian nyata,” ucap Rahmat saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi 2025 di Pelaihari, Selasa (30/9/2025).
Ia juga menyinggung dampak gelombang PHK massal yang ikut memicu kenaikan angka kemiskinan. Namun, capaian penurunan angka kemiskinan dari 3,74% menjadi 3,00% melalui sektor pertanian tetap ia nilai patut diapresiasi.
Pelatihan kerja tahun ini menghadirkan beragam program. Kepala Disnakerind Tala, Masturi, menyebut ada kelas operator forklift, bahasa Jepang, public speaking, hingga pemagangan berbasis pengguna.
Puluhan peserta telah disebar ke sejumlah perusahaan, meski durasi magang dipangkas dari lima bulan menjadi tiga bulan karena keterbatasan anggaran.
Selain itu, Disnakerind juga merintis Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta khusus pertanian. Bidangnya mencakup peternakan, perkebunan, perikanan, hingga hortikultura. Program ini digagas bersama beberapa LPK, termasuk dua LPK bahasa Jepang di Tanah Laut dan satu di Balikpapan.
“LPK ini untuk menarik minat fresh graduate agar mau terjun ke pertanian. Jadi pintu awal mencintai sektor ini,” jelas Masturi.
Berbeda dengan pemagangan yang menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan, LPK pertanian diarahkan mencetak pekerja mandiri. Sasarannya generasi milenial dan Gen Z, khususnya lulusan sekolah kejuruan, agar memiliki pilihan karier di luar industri kreatif.