bakabar.com, SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi guna membahas tindak lanjut normalisasi saluran irigasi di Kecamatan Teluk Sampit.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mensupport program ketahanan pangan nasional yang digalakkan oleh Pemerintah Pusat.
Bupati Kotim, Halikinnor, mengungkapkan bahwa irigasi yang optimal menjadi kunci keberhasilan program swasembada pangan. Hal ini menurutnya sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sebagai negara kuat di sektor pangan.
“Kalimantan Tengah adalah penyumbang terkuat ketahanan pangan di Indonesia, dan Kabupaten Kotim menjadi salah satu daerah penyumbang ketahanan pangan di Kalteng yang berada di urutan ketiga setelah Kapuas dan Pulang Pisau,” ungkap Halikinnor, Rabu (16/04/2025).
Diakuinya, kendala utama dalam pengelolaan irigasi di wilayah Teluk Sampit adalah dangkalnya muara sungai, yang juga merupakan kawasan hutan lindung.
Namun, kabar baik datang tahun ini, karena Balai Sumber Daya Air telah memprogramkan normalisasi sungai dengan anggaran kurang lebih dari Rp9 miliar, yang akan dikerjakan di dua titik strategis.
“Kami dari pemerintah daerah siap mendukung, baik dari sisi perizinan maupun kolaborasi teknis. Memang ada area yang termasuk HPL dan hutan lindung, maka kita akan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk penyelesaian teknis dan hukum,” terangnya.
Halikinnor juga meminta pentingnya dukungan masyarakat terhadap proyek strategis ini, karena manfaatnya tidak hanya untuk sektor pertanian, tetapi juga mempermudah mobilitas masyarakat yang masih mengandalkan jalur sungai sebagai akses utama.
“Warga perlu tahu, ini bukan hanya soal sawah atau irigasi, tapi juga menyangkut kelancaran arus transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Dengan kerjasama lintas sektor serta dukungan masyarakat, dirinya optimistis normalisasi saluran irigasi ini akan berdampak besar dalam memperkuat ketahanan pangan daerah maupun nasional.