bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, secara resmi meluncurkan Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 'Makin Berani' di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UKM setempat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi menjelaskan melalui program ini, pelaku UMKM bisa naik kelas sekaligus memberikan kontribusi positif dalam upaya membangkitkan ekonomi kreatif berskala internasional.
"Saya memberikan apresiasi atas kegiatan ini karena tentu kita semua ingin pelaku UMKM di Kabupaten Bekasi naik kelas sehingga mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi kreatif skala nasional bahkan internasional," kata Dedy Supriyadi di Cikarang Kabupaten Bekasi, Jumat (26/5).
Dia menerangkan Program UMKM Makin Berani Startup Competition 2023 sejalan dengan Program UMKM Juara yang terlebih dahulu sudah dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Pemkot Jakut Terus Kembangkan UMKM Melalui Program JBL
"Dengan adanya program ini para pelaku UMKM akan mendapatkan penguatan diri dan manajemen usaha agar bisa naik kelas dengan memanfaatkan teknologi dalam berbisnis, khususnya teknologi informasi," katanya.
Dedy berharap para pelaku usaha besar, ritel modern, tenant, maupun pemilik kawasan industri dapat menjadikan momentum ini sebagai bahan evaluasi sejauh mana proses bisnis yang sudah dan akan dijalankan bisa memberikan pengaruh baik bagi masyarakat.
"Karena tidak akan ada artinya apabila bisnis kita meningkat pesat, tetapi tidak memberikan kemaslahatan bagi masyarakat sekitar," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi Ida Farida menjelaskan program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas para pelaku UMKM dari aspek peningkatan omzet sekaligus aset.
Baca Juga: Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Latih 20 Bengkel Motor UMKM
"Dari situ kita dorong terus agar UMKM di Kabupaten Bekasi bisa kontinyu melakukan inovasi," katanya.
Pihaknya telah menunjuk sejumlah pendamping program ini sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah dalam rangka mendorong kenaikan status pelaku UMKM.
"Jadi dengan adanya target ini mereka harus membuat rencana aksi sehingga nanti pada akhirnya akan terlihat di Bulan September mendatang, ada berapa yang sudah meningkat," ucapnya.
Pihaknya juga menggandeng sejumlah pihak untuk berkolaborasi memaksimalkan pengembangan pelaku UMKM mulai dari instansi vertikal seperti Bea Cukai dan perbankan, hingga perusahaan swasta.
Baca Juga: Lewat Sistem Digital, Rumah BUMN Tingkatkan Omzet UMKM
Sementara itu, salah seorang pendamping UMKM Kabupaten Bekasi Noviani Restiani mengakui kegiatan pendampingan diberikan kepada pelaku UMKM yang masih berstatus pemula.
"Di Kabupaten Bekasi total ada delapan orang pendamping, satu orang membawahi wilayah kerja tiga kecamatan," katanya.
Mereka melakukan pendampingan pada aspek perizinan, pemasaran, serta inovasi produk dengan tujuan mampu meningkatkan kelas pelaku UMKM baru. "Kami juga bersinergi dengan beberapa dinas terkait agar output program pendampingan berjalan optimal," ujar Noviani.