Pemkab Barito Kuala

Pemkab Batola Dukung Lumbung Pangan Baznas di Anjir Pasar

Dukungan diberikan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat melalui Lumbung Pangan.

Featured-Image
Baznas RI melakukan panen raya padi di Desa Anjir Pasar Kota II, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola), Selasa (13/8). Foto: Baznas

bakabar.com, MARABAHAN - Dukungan diberikan Pemkab Barito Kuala (Batola) kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat melalui Lumbung Pangan.

Terlebih program tersebut telah membuahkan hasil dan dilakukan panen raya padi bersama petani binaan di Desa Anjir Pasar Kota II, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola), Selasa (13/8).

Panen di atas lahan 100 hektare itu dihadiri Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad, dan Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Tambrin.

Juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, serta Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Ahmad Syahir.

Digarap bersama oleh 82 petani, lahan yang dipanen merupakan bagian dari program Lumbung Pangan Baznas. Selain di Anjir Pasar, Baznas membuat program serupa di tujuh daerah lain di Indonesia.

Adapun total nilai penyaluran yang diberikan Baznas untuk keberhasilan program tersebut mencapai Rp1,3 miliar.

"Inilah bukti nyata dan komitmen Baznas dalam menjalankan amanah maupun tanggung jawab sebagai lembaga zakat," ungkap Noor Achmad.

"Lumbung Pangan diharapkan menjadi bagian pengembangan usaha ekonomi petani. Tentunya dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang besar untuk seluruh masyarakat," imbuhnya.

Lahan yang menjadi pusat Lumbung Pangan Baznas itu diestimasi menghasilkan 5,6 ton per hektare dari sebelumnya 3,5 ton. Angka ini cukup besar, mengingat lahan yang sama sudah tiga tahun berturut-turut mengalami gagal panen.

Sementara Zulkipli memberikan dukungan atas program pemberdayaan masyarakat melalui Lumbung Pangan di Anjir Pasar.

"Kami berterima kasih kepada Baznas, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten dan unsur-unsur lain yang telah membantu," papar Zulkipli.

Sebagai salah satu sentra produksi beras di Kalimantan Selatan dengan kontribusi sebesar 30 persen, Batola
sudah ditarget Kementerian Pertanian.

Target tersebut berupa percepatan Perluasan Areal Tanam (PAT), mencetak sawah baru dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP).

Ketiga langkah tersebut bertujuan untuk memenuhi kekurangan 3,5 juta ton beras konsumsi dan cadangan beras nasional per tahun.

Namun di sisi lain, tidak sedikit lahan yang sudah berubah menjadi Perkebunan Sawit Rakyat (PSR). Akibatnya lahan ini berubah kering dan dengan tanah subsoil yang asam.

Dalam target Kementerian Pertanian, perlu juga dilakukan realisasi tanam di lahan yang belum masuk dalam kegiatan PAT sebagai pengganti lahan PSR.

Editor


Komentar
Banner
Banner