Pemkab Banjar

Pemkab Banjar Jamin Stok Minyak Goreng Aman Hingga Ramadan, Harganya?

apahabar.com, MARTAPURA – Minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter di Kabupaten Banjar, masih…

Featured-Image
Kepala Dinas KUMPerindag Banjar, I Gusti Made Suryawati saat menyidak salah satu mini market di Martapura yang menjual minyak goreng bersyarat, Jumat (4/3). foto-apahabar.com/hendralianor

bakabar.com, MARTAPURA - Minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter di Kabupaten Banjar, masih sulit ditemukan. Jika pun ada pasti jadi rebutan.

Sebaliknya, minyak goreng dengan harga mahal sangat mudah ditemukan di toko dan kios-kois.

Meski begitu, Pemkab Banjar melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) memastikan stok minyak goreng di Kabupaten Banjar masih aman hingga bulan Ramadan.

"Stok minyak goreng di Kabupaten Banjar hingga bulan Ramadan nanti dijamin masih aman," ujar Akhmad Mahmud, Kabid Perdagangan KUMPerindag Banjar, Rabu (9/3).

Terkait harganya, tidak ada jaminan bahwa Migor murah bakal mudah ditemukan di pasaran.

Mahmud melanjutkan, salah satu penyebab langkanya minyak goreng di Indonesia adalah karena kenaikan permintaan (demand) dan penurunan penawaran (supply).

Di antaranya ia mencontohkan, adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.

Menurutnya, meski pemerintah pusat sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) Migor Rp 14 ribu perliter, namun nyatanya tidak semua distributor dan supliyer menyesuaikan dengan harga tersebut.

"Karena komponen biayanya sudah terlebih dahulu mahal serta biaya produksinya yang tinggi," katanya.

img

Kabid Perdagangan Dinas KUMPerindag Banjar, Akhmad Mahmud. Foto-bakabar.com/Hendralianor

Faktor lainnya kata Mahmud, adanya gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.

"Dari pantauan lapangan, pasokan minyak goreng di Distributor saat ini memang berkurang, karena kurangnya personel angkutan kontainer dari Jawa, serta ongkos pengiriman yang mahal sehingga para suppliyer dan distributor kesulitan menentukan harga jualnya," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat, agar tidak menyetok Migor dalam jumlah banyak untuk persediaan di rumah karena ketersediaan masih aman hingga Ramadan. Ini supaya mengindari makin langkanya Migor di pasaran.

"Mudah-mudahan tidak lagi ada lagi oknum-oknum yang memanfaatkan moment kelangkaan ini yang digunakan untuk hal-hal yang merugikan masyarakat, seperti menimbun minyak goreng agar bisa di jual dengan harga yang lebih tinggi," harapnya.

Oleh karenanya, untuk meminimalisir kelangkaan Migor di pasaran, Dinas KUMPerindag Banjar gencar melakukan operasi pasar murah, seperti dilakuakan di halaman kantor Kecamatan Martapura Kota, kemarin.

"Operasi pasar murah yang itu disesuaikan dengan permintaan kelurahan dan kecamatan, kemudian kami memfasilitasi kegiatan tersebut," tutup Mahmud.



Komentar
Banner
Banner