Kalsel

Pemindahan Ibu Kota Genjot Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan Daerah

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemindahan ibu kota ke luar Jawa diprediksi bakal menggenjot sektor pembangunan dan ekonomi…

Featured-Image
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam Dialog Pemindahan Ibu Kota di Novotel Banjarbaru, Senin (15/7) pagi. Foto-apahabar.com/Robby

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemindahan ibu kota ke luar Jawa diprediksi bakal menggenjot sektor pembangunan dan ekonomi di Kalimantan.

Terlebih, dengan perencanaan matang melalui strategi kajian yang dilakukan Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI.

“Dari segi ekonomi, pemindahan ibu kota negara ke luar Jawa akan mendorong perdagangan antar wilayah di Indonesia,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Regional, Rudy Prawiradinata di Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota di Novotel Banjarbaru, Senin (15/7) pagi.

Pemindahan nantinya akan mengembangkan sektor perdagangan di provinsi ibu kota baru tersebut. Lalu, terjadi perdagangan antar provinsi di Indonesia yang merata.

“Diprediksi lebih dari 50 persen wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan,” ujarnya.

Kemudian, rencana pemindahan itu juga akan mendorong investasi di provinsi tersebut dan provinsi sekitarannya.

Berdasarkan kajian PPN RI, pada skenario pertama di atas lahan 40.000 hektar akan dibangun gedung penunjang ibu kota baru.

Di antaranya, gedung pemerintahan seluas 2.000 hektar, kawasan ekonomi seluas 6.000 hektar, sirkulasi dan infrastruktur 8.000 hektar.

“Kemudian, daerah permukiman seluas 16.000 hektar dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 8.000 hektar, dengan anggaran Rp466 triliun” cetusnya.

Adapun, pembangunan pada skenario kedua di atas lahan 30.000 hektar, yakni gedung pemerintahan sekitar 5 persen atau 1.500 hektar.

Kawasan ekonomi sekitar 15 persen atau 4.500 hektar. Sirkulasi dan Infrastruktur 20 persen atau 6.000 hektar. Wilayah permukiman sekitar 40 persen atau 12.000 hektar.

“Terakhir, RTH sebanyak 20 persen atau 6.000 hektar dengan anggaran 323 Triliun,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menggelar dialog pemindahan ibu kota di Novotel Banjarbaru, Senin (15/7) pagi, mulai pukul 08.30. Dialog untuk menyerap pandangan pemerintah daerah dan para pakar terkait.

Dialog nasional ini bertujuan untuk mendalami aspek; kesiapan daerah yang menjadi salah satu calon lokasi ibu kota negara; perspektif lingkungan hidup; serta sosal dan budaya.

Dalam dialog, tampak hadir Rudy Prawiradinata yang membeberkan hasil kajian pemindahan ibu kota.

Selain Deputi Menteri PPN itu, turut hadir Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Sutarto Hadi, dan bekas Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu II, Gusti Muhammad Hatta.

Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Ibu Kota Negara, Pemprov Kalsel Sudah Siapkan Lahan 300.000 Hektar

Baca Juga: Jika Kalsel Jadi Ibu Kota, Paman Birin Janji Keruk Sungai Martapura

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner