bakabar.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyelenggarakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan program tersebut digelar di 342 titik di 301 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Pasar murah digelar untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasaran.
Ikhsan (29), salah seorang pembeli mengakui keberadaan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai gebrakan yang sangat baik. Pasar murah memang sangat diharapkan masyarakat karena memudahkan untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
"Kalo menurut saya sih bagus adanya kaya gini ya, apalagi kan kalo di pasar-pasar tuh kadang harganya melonjak gila-gilaan. Jadi adanya pasar murah ini menurut saya terbantu untuk masyarakat," ujar Ikhsan saat berbincang kepada bakabar.com, Rabu (28/6).
Baca Juga: Gerakan Pangan Murah, Bapanas: Gerak Cepat Menjaga Stabilitas Harga
Dari segi harga dibandingkan harga di pasar tradisional, menurut Ikhsan, pasar murah (GPM) menawarkan harga yang kompetitif. Meskipun untuk beberapa komoditas, perbandingan harga tidak terlalu jauh dibandingkan harga di pasaran.
"Kalau untuk perbandingan tidak terlalu beda jauh sih, tapi lumayan kan kalau kita belinya banyak. Jadinya perbandingannya lumayan," jelas Ikhsan.
Ia menambahkan, "Jadi menurut saya ini lebih murah sih. Contohnya misalkan kayak minyak, gula, beda-beda seribu dua ribu lumayan."
Selain itu, Ikhsan berharap agar program tersebut bisa dipertahankan dan lebih sering diadakan oleh pemerintah. Alasannya, keberadaan pasar murah sangat membantu kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Pasar Murah, Pemprov Kalsel dan Bulog Salurkan 120 Ton Beras Subsidi
"Dan kalau bisa walaupun harga lagi turun terus melakukan program ini aja, dan harganya kalau bisa terus dibawah harga pasaran," ujarnya.
Ikhsan juga menambahkan, "Dibanyakin aja kali ya tempatnya. Mungkin ada warga yang agak jauh mau kesini, kan kasian. Dan sama stoknya juga kalau bisa diperbanyak biar masyarakat semuanya kebagian."