bakabar.com, BARABAI – Tersiar kabar jika Herlan berada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kabar ini berembus dari cuitan salah seorang warga yang merespons berita pencarian Herlan, baru-baru tadi.
"Informasinya sudah melarikan diri ke Palangka Raya," ujar warga tersebut kepada media ini.
Saat didalami, ia tak menjelaskan rinci informasi tersebut. Namun, melihat luasnya wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Dari Barabai, akses menuju Palangka Raya adalah melalui Jalan Trans Kalimantan. Selain Banjarmasin, bisa juga melalui Kabupaten Hulu Sungai Selatan menyisir Barito Utara. Waktu tempuhnya bisa mencapai tujuh jam atau sekira 314 kilometer jauhnya.
Lantas, bagaimana polisi merespons informasi tersebut? Sayang, belum ada konfirmasi terbaru dari kepolisian. Pun dari Polda Kalsel.
Yang pasti, Kapolres HST AKBP Danang melalui Pj Humas Aipda Husaini sebelumnya telah mengatakan pihaknya terus memburu Herlan.
“Siang-malam kami keluar-masuk hutan untuk melakukan penyisiran,” ujar baru tadi.
Herlan adalah tersangka pembunuhan brutal di Desa Gambah, Barabai, Kabupaten HST.
Usai menghabisi Didi tak lain tetangganya sendiri, pria 47 tahun juga residivis kasus pembunuhan di Kotabaru ini menghilang begitu saja di hutan belakang rumahnya.
Hari ke-28 buron, Herlan sempat terlihat keluar dari hutan persembunyiannya. Namun saat ditelusuri, warga irit bicara. Kali terakhir, Herlan terlihat menenteng senjata tajam.
Lokasi Herlan muncul berada di Desa Aluan, berjarak sekitar 10 menit dari Desa Gambah. Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak belukar atau persawahan.
Desa Aluan cukup memungkinkan bagi Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi hutan, kebun dan sawah. Sebagiannya juga sepi penduduk.
Kasat Reskrim AKP Purnyoto secara tersirat menampik jika Herlan telah kabur ke luar Barabai apalagi hingga Palangka Raya.
"Pelaku masih di dalam hutan," ujar Purnyoto dihubungi via seluler, baru tadi.
Lantas, apa kendala yang dialami tim gabungan untuk meringkus Herlan? Purnyoto bilang luasnya medan pelarian Herlan jadi kendala terbesar saat ini.
"Pelaku sembunyi dan tinggal di dalam hutan yang sulit dijangkau," pungkas Purnyoto.
Adanya informasi sejumlah pihak yang diduga menyembunyikan Herlan, Purnyoto tak menjawabnya.
Yang pasti, sampai saat ini tim pencari keluar-masuk hutan untuk memburu Herlan yang juga berstatus residivis kasus pembunuhan di Kotabaru itu.
Sudah 34 hari Herlan buron. Yayar Safari mengatakan orang tuanya masih sering teringat tragedi yang menimpa ading semata wayangnya itu.
“Andai adik saya meninggal dunia karena sakit kita mungkin bisa ikhlas,” jelasnya kepada bakabar.com.
Yayar tak tahu apakah Herlan memiliki keluarga di Palangka Raya. Yang pasti, ia dan warga lainnya berkeyakinan Herlan sudah tak berada di Gambah.
“Dia banyak keluarga di sini, di sekeliling rumahnya, bahkan sampai kawasan gunung,” ujarnya.
Motif Pembunuhan
‘Saktinya’ Si Pembunuh Brutal di Desa Gambah HST, Tak Mempan Dikeroyok di Kotabaru
Sebagai pengingat, Herlan menghabisi Didi, diduga hanya karena persoalan sepele. Insiden maut bermula pada Rabu 28 Juli ketika istri Herlan dalam keadaan mengaduh datang ke rumah Didi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: