Bisnis

Pembudidaya di Karang Intan Berhasil Percepat Panen Ikan Papuyu

Budidaya ikan papuyu biasa dipanen sekitar delapan bulan. Namun berbeda dengan yang terjadi dengan pembudidaya di Kabupaten Banjar.

Featured-Image
Panen ikan papuyu di Karang Intan. Foto: DPKP Banjar

bakabar.com, MARTAPURA - Pembudidayaan ikan papuyu atau betok biasanya baru dapat dipanen sekitar 8 bulan. Namun berbeda dengan yang terjadi di  Desa Karang Intan, Kecamatan Karang Intan, Banjar.

Seperti dijelaskan salah seorang pembudidaya, Sardiansyah, ikan papuyu sudah dapat dipanen hanya dalam tempo 6 bulan atau lebih singkat dua bulan dari biasanya.

Tak sekadar kata-kata, karena Sardi memanen ikan papuyu bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Banjar, Sabtu (17/2) kemarin.

Hasil yang diperoleh pun memuaskan, karena total papuyu yang dipanen seberat 1,5 ton. Sardi mengakui bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari pembinaan yang dilakukan DKPP Banjar.

"Pakan sangat berpengaruh. Kalau kami menggunakan metode pakan tiga kali sehari setiap pagi, sore, dan malam," jelas Sardi.

Selain hasil panen yang meningkat dari biasanya, harga jual ikan papuyu di pasaran mencapai Rp100 ribu per kilogram dan selalu banyak permintaan.

"Alhamdulillah kami baru saja panen raya ikan papuyu di Karang Intan. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan potensi papuyu dalam meningkatkan daya saing produk olahan ikan lokal," sahut Sipliansyah Hartani, Kepala DKPP Banjar.

Diyakini papuyu memiliki nilai strategis sebagai ikan lokal dengan nilai jual tinggi. Keberhasilan kelompok pembudidaya Tabulihin di Karang Intan juga memperkuat gerakan Kampung Papuyu sebagai pusat budidaya ikan unggulan di Banjar.

"Terdapat enam kelompok yang mengembangkan ikan papuyu di Karang Itan. Kami berharap hasil panen ini dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya serta menjaga ketersediaan ikan papuyu di Banjar," tutup Sipliansyah.

Editor
Komentar
Banner
Banner