bakabar.com, BANJARMASIN – Pembelajaran tatap muka di Banjarmasin dipastikan ditunda. Sejumlah sekolah pun legawa merespons keputusan itu.
Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Banjarmasin, Pahri, mengaku akan mengikuti keputusan Pemkot Banjarmasin.
“Kalau memang ditunda yaa kita ikut saja. Walaupun persiapan sudah kita lakukan, seperti mewajibkan swab test bagi setiap guru yang mengajar dan menyiapkan fasilitas penunjang lainnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemkot Banjarmasin berencana menggelar pembelajaran tatap muka pada 11 Januari 2021 untuk SMP Negeri sederajat.
SMPN 9 sendiri sebenarnya sudah siap. Izin orang tua sebagai syarat digelarnya pembelajaran tatap muka juga sudah dikantongi.
“Dari surat yang kami keluarkan kemarin itu lebih dari 70 persen orangtua setuju agar anaknya menggelar sekolah tatap muka. Tapi mau tidak mau kita tetap menunggu keputusan yang diambil oleh Pemkot Banjarmasin,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Banjarmasin, Sarifuddin Zuhri, mengaku belum menerima pemberitahuan apapun dari Pemkot tentang ditundanya proses PTM.
“Kita belum berani berkomentar banyak, soalnya sampai saat ini kami belum menerima kabar apapun dari dinas terkait,” ujar Kepala SMPN 10 ini.
Ia lantas menjelaskan bahwa hasil pembicaraan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dengan DPRD Banjarmasin belum menemukan keputusan yang jelas.
“Pembicaraan di dewan kemarin sepertinya alot. Makanya belum bisa memberikan komentar. Kita tunggu hari sabtu nanti seperti apa keputusan yang dikeluarkan oleh dinas terkait,” pungkasnya.