bakabar.com, BANJARMASIN – Tak hanya punya kemampuan komunikasi dan pengetahuan luas, seorang pemandu wisata wajib paham soal pertolongan pertama jika ada insiden.
Di Banjarmasin, para pemandu wisata yang tergabung dalam DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banjarmasin, motoris kelotok, petugas siring Menara Pandang hingga Anggota Pokdarwis dapat pelatihan pertolongan pertama oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin,
Ketua PMI Kota Banjarmasin, Rusdiansyah mengatakan, setiap pemandu wisata mesti punya keterampilan menolong jika ada seseorang yang tiba-tiba tak sadarkan diri, kesulitan bernapas, terkilir, tenggelam hingga patah tulang.
“Contoh, kalau misalnya kasus patah tulang, itu tidak boleh langsung diangkat begitu saja karena bisa bertambah parah. Jadi ada cara khusus,” kata Rusdiansyah, Jumat (21/8).
Dikatakannya, pelatihan itu cukup vital dalam memperkaya sumber daya manusia di bidang pariwisata untuk mengembangkan dan menunjang perkembangan pariwisata di Banua khususnya di Banjarmasin. Apalagi, Banjarmasin termasuk daerah punya banyak wisata sungai dan religi.
Upaya memperkuat kemampuan SDM bidang pariwisata yang diprakarsai oleh Dinas Pariwista Kota Banjarmasin ini juga mendapat apresiasi dari Wali Kota Banjarmasin yang diwakili oleh Asisten I Pemerintah Kota Banjarmasin, Doyo Pudjaji.
Usai membuka pelatihan yang akan digelar selama dua hari ini, Doyo juga mengemukakan hal senada dengan Ruadiansyah.
Menurutnya pengembangan pariwisata tak boleh hanya terpaku pada pengembangan sarana dan prasarana teknis pariwisata tetapi juga pada aspek pelayanan.
“Salah satunya yang paling penting yaitu keselamatan dan kenyamanan para wisatawan ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Perlu tim pertolongan pertama saat ada kejadian di objek wista,” kata Doyo.
Ditambahkan Ketua Panitia Pelatihan, Rahmi, di akhir masa pelatihan para peserta akan melalui pengujian dan bagi peserta yang dapat menguasai pelatihan maka akan diberikan sertifikasi pertolongan pertama.
Editor: Syarif